Tips Kesehatan
Jangan Disedot! Begini Pertolongan Pertama setelah Digigit Ular Menurut Dokter RSUD Soeselo Tegal
Kabid Pelayanan Medis RSUD Dr Soeselo Slawi membagikan cara penanganan pertama setelah digigit ular.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, SLAWI - Kematian Muhammad Manggala Araya, bocah 8 tahun, warga Desa Dukuhbenda, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, akibat gigitan ular welang, harus memicu kesadaran kita akan penanganan tepat setelah digigit ular.
Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD Dr Soeselo Slawi, dr Teguh Sukma Wibowo, mengakan, penanganan awal setelah digigit ular menjadi hal penting untuk menyelamatkan korban.
Teguh mengatakan, hal pertama yang harus dilakukan setelah digigit ular adalah mencari tahu jenis ular yang menggigit dan apakah ular tersebut berbisa.
Hal ini, kata Teguh, bisa dilihat dari bentuk luka gigitan ular.
"Ketika bentuk luka bekas gigitan ularnya seperti tercabik atau banyak tusukan maka ular tersebut jenis yang tidak berbisa."
"Sehingga, penanganannya hanya perlu dibersihkan, menghentikan pendarahan, dan mengurangi risiko infeksi," kata Teguh saat ditemui, Kamis (19/9/2024).
Baca juga: Bocah 8 Tahun Warga Tegal Tewas Digigit Ular Welang di Dekat Mesin Cuci, 20 Vial Antibisa Tak Mempan
Namun, ketiga bekas gigitan ular berupa satu atau dua luka tusuk, dipastikan ular tersebut berbisa karena luka tersebut bentuk taring.
"Ketika sudah mengetahui jenis ular apa yang menggigit dan semisal berbisa maka cara penanganan awal yang harus dilakukan yaitu meminimalkan gerakan anggota tubuh yang tergigit ular."
"Semisal yang digigit di bagian kaki maka kurangi pergerakan dan memasang bidai dari kayu, bambu, atau kardus keras, yang dapat digunakan sebagai penahan."
"Tujuannya, untuk meminimalkan gerakan. Karena, semakin banyak bergerak, kontraksi otot meningkat dan ini justru menyebabkan penyebaran bisa ular di dalam tubuh semakin luas," terang jelas Teguh.
Menurut Teguh, bisa ular mengalir bukan melalui pembuluh darah melainkan menyerang pergerakan otot.
Setelah langkah awah, dia menyarankan agar korban atau orang-orang di sekitarnya mencari pertolongan medis.
"Bisa ke klinik atau puskesmas untuk memastikan kembali seberapa jauh atau parah efek dari bisa ular terhadap tubuh pasien," jelas Teguh.
Baca juga: 14 Anakan Ular Kobra Jawa Ditemukan di Sekolah TK di Karanganyar, Ada yang Sembunyi di Antara Mainan
Teguh pun meminta masyarakat menghentikan kebiasan yang masih dilakukan saat digigit ular.
Tindakan yang dilarang mengatasi gigitan ular adalah:
- Ke dukun;
- Dipijat;
- Diberi bawang merah;
- Direndam air garam;
- Ditoreh atau dikeluarkan darahnya;
- Diikat;
- Memakai kejut listrik;
- Memaki batu hitam;
- Menggunakan obat herbal;
- Ditusuk jarum di bekas gigitan;
- Serta dihisap atau disedot. (dta)
Olahraga Jalan Kaki Punya Segudang Manfaat untuk Menjaga Kesehatan Jantung, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Hati-hati! Paparan Asap Rokok dan Pupuk pada Ibu Hamil Bisa Memicu Bibir Sumbing Janin |
![]() |
---|
Setop Cuci Botol Bayi Pakai Sabun Cuci Piring Jika Tak Ingin Bahayakan Anak! Ini Cara Paling Mudah |
![]() |
---|
Puasa Ramadan Saatnya Upgrade Kesehatan Jiwa dan Raga, Ini Tips dari Dosen FIKes Unsoed |
![]() |
---|
Tetap Bugar dengan Aktivitas Jasmani Selama Berpuasa, Berikut Tips dari Praktisi Unsoed |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.