Pendidikan

Harunya Kisah Anak Yatim Diterima Sekolah Gratis di SMKN Jateng Semi Boarding: Tidak Membebani Ibu

Wahyu mengaku tidak menyangka, dia akan bisa diterima di sekolah tersebut. Apalagi, dia harus bersaing dengan ribuan calon peserta lainnya.

ist/dok tim
Wahyu Aji Pangestu, seorang anak yatim asal Semarang membantu ibunya merampungkan pekerjan rumah. Ia diterima di SMKN Jateng semi boarding school. Di sekolah tersebut, segala keperluan sekolahnya ditanggung. 

Nantinya, dia tidak perlu lagi memikirkan uang sekolah dan tempat tinggal si anak.

Sebab, di SMK semi boarding nanti, segala keperluan sekolah, mulai dari asrama dan biaya sekolah, ditanggung pihak sekolah.

Dia hanya tinggal mencari uang saku untuk anaknya.

"Kondisi ekonomi keluarga kami, kan saya janda dengan tiga anak.

Sudah mau lima tahun jadi janda.

Saya hanya jualan seperti ini saja.

Kayak es, ciki (jajan), itu pendapatannya juga tidak banyak.

Paling sehari untung bersih sekitar Rp20 ribu.

Kalau warung ramai bisa dapat Rp30 ribu- Rp40 ribu.

Kalau sepi dapat Rp10 ribu," ucapnya.

Sebagai informasi, pada tahun ini selain ada tiga SMK Jateng full boarding yaitu di Semarang, Pati dan Purbalingga, juga terdapat 15 SMK Jateng semi boarding.

Dengan total kuota siswa yang dibutuhkan yaitu 749 anak.

Untuk memastikan siswa yang diterima benar-benar siswa tidak mampu, pihak panitia penerimaan siswa baru SMKN Jateng melakukan visitasi atau atau kunjungan.

Pada masa penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2023/2024, tim visitasi mengunjungi sebanyak 1.125 rumah calon peserta didik yang berasal dari keluarga miskin.

Pada seleksi tahap III peserta harus menjalani tes validasi, di antaranya meliputi psikotes, tes kesehatan, tes kebugaran, wawancara hingga visitasi ke rumah masing-masing calon siswa.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved