Berita Banyumas
Merawat Tradisi Sambut Ramadan, Masyarakat Adat Banokeling Banyumas Gelar Perlon Unggahan
Menjelang Ramadan, masyarakat adat anak putu Banokeling di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, menggelar Perlon Unggahan, Jumat.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
Dalam rangkaian acaranya tersebut, biasanya, satu hari sebelum prosesi Perlon Unggahan, para Anak Putu Banokeling yang berasal dari beberapa wilayah di Kabupaten Cilacap, melakukan prosesi jalan kaki.
Prosesi jalan kaki itu dinamai 'Laku Lampah', yaitu berjalan kaki sejauh kurang lebih 40 kilometer.
Mereka bergotong-royong membawa berbagai hasil bumi.
Sumitro mengatakan makna 'Perlon Unggahan' adalah sebagai umat manusia harus selalu ingat kepada Tuhan.
"Perantaranya, kita ziarah makam."
"Tahun ini, tamu dari Cilacap berkurang, hanya sekitar 500 orang. Kalau dahulu kan sampai seribu lebih."
"Tapi, nanti, kalau ditambah dengan masyarakat sini, ya sekitar dua ribuan," jelasnya.
Baca juga: Kerajinan Sandal Bandol Ban Dodol Banyumas Diminati Hingga Luar Jawa, Bisa Jadi Oleh-oleh
Masyarakat adat Anak Putu Banokeling sendiri akan mulai memasuki bulan puasa pada Jumat Wage atau 24 Maret 2023, pekan depan.
Sementara, Kepala Desa Pekuncen Karso mengatakan, kurang lebih ada seribuan masyakarat setempat yang memegang teguh prosesi Perlon Unggahan setiap tahunnya.
"Mereka adalah anak putu yang saat ini tinggal di sekitar Makam Eyang Banokeling," imbuhnya.
Perhitungan hari melaksanakan Perlon Unggahan, biasa dipastikan di bulan Ruwah atau Sadran pekan terakhir pada hari Jumat, sebelum bulan puasa.
Sementara, hari pasarannya, tidak tentu yang penting adalah hari Jumat terakhir sebelum masuk Ramadan. (*)
Baca juga: Data dan Perkembangan Prestasi Atlet Jateng Kini Bisa Dipantau, Cukup Buka Aplikasi Si Sakti
Baca juga: Mengonsumsi Kuning Telur Dapat Meredakan Asam Lambung. Bagaimana Bisa?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.