Berita Banyumas
Kerajinan Sandal Bandol 'Ban Dodol' Banyumas Diminati Hingga Luar Jawa, Bisa Jadi Oleh-oleh
Industri sandal Bandol atau ban bodol di Kelurahan Pasir Kidul, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas, terus menggeliat.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Industri sandal Bandol atau ban bodol di Kelurahan Pasir Kidul, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas, terus menggeliat.
Sandal bandol sudah dikenal sebagai salah satu industri kreatif di Banyumas, yang mampu menghidupi warga sekitar.
Usaha tersebut dirintis warga Pasir Kidul puluhan tahun lalu. Kini, usaha itu diteruskan anak cucu mereka.
Satu di antara pengrajin sandal bandol, Yani (42), mengatakan, per 3 hari, dirinya bisa memproduksi 3 sampai 5 kodi sandal bandol.
"Satu kodi isinya 20 pasang sandal. Sedangkan harga per pasang, kira-kira Rp11 ribu, itu kalau dari grosir. Kalau harga toko, beda lagi," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (16/3/2023).
Baca juga: Trans Banyumas Jadi Favorit Warga! 62 Persen Pemotor yang Disurvei Kini Pilih Naik BTS
Ia mengatakan, pemesan sandal badol terbanyak datang dari luar jawa.
"Ini adalah usaha keluarga, turun temurun."
"Dalam pembuatan, satu pasang bisa 2 jam. Hal itu karena tingkat kesulitan, kalau bandol asli itu cukup keras," katanya.
Yani mengatakan, usaha sandal bandol keluarganya dibangun sejak tahun 2000.
Ia mendapat bahan baku dari Jakarta.
Bagi masyarakat Banyumas, sandal bandol biasa digunakan sehari-hari.

Trisno Yuwono (37), pengrajin lainnya, mengatakan, dirinya membuat sandal bandol dengan bahan karet campuran.
"Sekarang, yang paling laku adalah sendal campuran antara karet dan busa."
"Dalam sebulan, kurang lebih, membutuhkan karet 6 ton."
"Kadang, kalau libur, tidak produksi karena menunggu bahan baku datang," jelasnya.
Baca juga: Sengketa Lahan Pasar Sangkalputung Memanas, Pemilik Tanah Gugat Pemkab Banyumas Rp20 Miliar
Tak Ada yang Berani Mengusik, Petilasan Misterius di Jalan Dekat Kantor Bupati Banyumas |
![]() |
---|
Royalti Musik Tak Jadi Masalah di Hotel Jaringan, Aston Purwokerto: Playlist dari Manajemen Pusat |
![]() |
---|
Tanda-tanda Gunung Slamet Bangun: Gempa Melonjak 3x Lipat |
![]() |
---|
Bukan Korban Banjir Klawing, Mayat Pria di Sungai Serayu Ternyata Warga Jakarta |
![]() |
---|
Takut Kena Royalti, Kafe-kafe di Purwokerto Kini Pilih Setel Suara Hujan & Burung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.