Berita Kudus

Air dari 197 Punden di Kudus Diarak untuk Disatukan, Dipercaya Memberi Berkah bagi Peminumnya

Air dari 197 punden dan belik diarak dalam Kirab Punden dan Belik untuk memeriahkan Perayaan 488 Ta'sis Masjid Al Aqsho dan Menara Kasunanan Kudus.

Penulis: Saiful Masum | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/SAIFUL MA'SUM
Peserta Kirab Punden dan Belik mengarak air dari punden masing-masing wilayah mereka mengikuti rangkaian Perayaan 488 Ta'sis Masjid Al Aqsho dan Menara Kasunanan Kudus, Minggu (5/2/2023). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Air dari 197 punden dan belik diarak dalam Kirab Punden dan Belik untuk memeriahkan Perayaan 488 Ta'sis Masjid Al Aqsho dan Menara Kasunanan Kudus, Minggu (5/2/2023).

Arak-arakan yang diikuti sekitar 4000 perserta itu mengambil rute dari Pendopo Kabupaten Kudus menuju kompleks Menara dengan menempuh jarak 1,1 kilometer.

Setiap kontingen mewakili satu punden, membawa air yang bersumber dari sumur, belik, atau sendang di daerah masing-masing bersamaan prosesi kirab.

Air itu ditempatkan dalam wadah gentong yang diletakkan di atas gerobak beroda.

Baca juga: Rem Blong, Truk Tronton Seruduk Pos Polisi di Jalan Lingkar Selatan Kudus

Baca juga: Angka Perceraian di Kudus Naik, Didominasi Gugatan Istri. Alasannya: Suami Nganggur

Air yang dibawa masing-masing peserta itu kemudian dicampurkan menjadi satu dalam wadah yang disediakan Yayasan Masjid, Menara, dan Makam Sunan Kudus.

Kemudian, air-air itu dicampurkan dengan banyu penguripan dari sumur Menara, selanjutnya dibagikan kepada masyarakat sekitar.

Steering Commitee Kirab Abdul Djalil mengatakan, peserta kirab tahun ini hanya melibatkan sebagian dari jumlah total 468 punden yang teregistrasi.

Pemilahan peserta kirab dilakukan di masing-masing kecamatan.

Dia menyebut, angka 197 diambil dari tanggal lahir Masjid Al Aqsho Menara Kudus yakni 19 Rajab.

Sementara, angka tujuh diambil dari urutan bulan Rajab yaitu ke-7, sehingga digabungkan menjadi 197.

"Tema kirab pada tahun ini adalah 'Keadaban untuk Peradaban'. Agar bisa membangun keduanya, harus dilandasi dengan kecerdasan dan kebersihan hati," terang Djalil, Minggu.

Abdul menyebut, beberapa punden yang mengikuti kirab adalah punden Sunan Muria, Kyai Telingsing, Punden Belik Gong Cranggang, dan beberapa punden lain yang tergabung di dalam Perhimpunan Pemangku Punden dan Belik Kasunanan Kudus.

Air penyatuan beberapa punden ini telah dibacakan doa khataman Quran 19 kali.

Diyakini mengandung khasiat dan berkah hidup, berkah rizki, dan berkah pikiran bagi siapa saja yang meminumnya.

Bupati Kudus M Hartopo melepas langsung peserta kirab dari depan pendopo.

Baca juga: Viral Pesan Percobaan Penculikan Anak di Mejobo dan Kaliwungu Kudus, Kapolres Pastikan Hoaks

Baca juga: Minyak Goreng Kemasan Murah Langka di Kudus Sejak Desember, Pedagang: Padahal Banyak Permintaan

Dia bersyukur lantaran ta'sis tahun ini bisa diselenggarakan secara meriah. Setelah vakum dua tahun, pada 2020 dan 2021, dan digelar sederhana pada 2022 lalu.

Menurut Hartopo, kirab ini sebagai upaya menggali histori dan napaktilas perjuangan Sunan Kudus saat berdakwah di Kota Kretek.

Peninggalan tersebut harus dijaga lewat cara membangun sinergitas dan toleransi yang kuat antar umat beragama.

"Nah, belik atau punden ini mendapat singgahan dari Sunan Kudus, diyakini yang meminumnya akan mendapat keberkahan."

"Ini bagian dari nguri-uri budaya yang harus dirawat minimal 1 tahun sekali. Mudah-mudahan, mendapatkan keberkahan dari Allah SWT," tuturnya. (*)

Baca juga: 103 Motor Berknalpot Brong Dikukut Polisi, Pemilik Malam Mingguan di Jembatan Jokowi Karanganyar

Baca juga: Viral Harga Semangkuk Mi Instan di Kawasan Kuliner Simpanglima Semarang Rp41 Ribu, DPRD Turun Tangan

Baca juga: Duel Maut di Kebun Tebu Seusai Nonton Orkes di Jepara, Polisi Tangkap Remaja 16 Tahun

Baca juga: Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur Erupsi Lagi, Warga 4 Desa Diminta Waspada Hujan Abu

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved