Berita Semarang

Ijazah Hilang Tak Bisa Diganti, Ini yang Dilakukan Disdik Kota Semarang Membantu Korban Banjir

Disdik Kota Semarang memastikan, ijazah yang hilang akibat banjir tak bisa diganti. Namun, mereka akan membantu menerbitkan surat keterangan.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rika irawati
ISTIMEWA/Dok Humas Pemkot Semarang
Pemerintah Kota Semarang membantu warga membersihkan lumpur akibat banjir bandang yang menerjang Perumahan Dinar Indah, Meteseh, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang memastikan, ijazah yang hilang akibat banjir tak bisa diganti.

Namun, Disdik Kota Semarang akan memfasilitasi korban banjir mendapat surat keterangan pengganti ijazah.

"Ijazah milik warga yang rusak, kami beri surat keterangan pengganti ijazah. Kami punya dokumentasinya di Disdik, tinggak kami cek," terang Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Kota Semarang Suwarto, Kamis (12/1/2023).

Baca juga: Banjir Meteseh Semarang Memakan Korban Jiwa, Warga Terkunci di dalam Rumah saat Banjir Menerjang

Baca juga: Tengok Kawasan Meteseh yang Kebanjiran, Ganjar Janjikan Konstruksi Ulang Tanggul dan Kirim Perabotan

Suwarto menyampaikan, warga bisa mengajukan surat permohonan keterangan pengganti ijazah kepada Disdik dengan menyertakan foto.

Warga bisa berkoordinasi dengan pihak sekolah atau dengan Disdik Kota Semarang.

Tak hanya ijazah, Pemerintah Kota Semarang bakal memfasilitasi warga yang kehilangan dokumen-dokumen penting lain, akibat banjir, di antaranya KTP, KK, KIA, akta kelahiran.

Plt Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta dinas-dinas terkait bisa memfasilitasi secara bersama-sama agar warga bisa mengurus dokumen yang rusak atau hilang sekaligus.

"Saya sudah terbesit melakukan pelayanan masalah dokumen. Untuk KTP, KK, dan sebagainya, terkait identitas dari Pemkot Semarang, kami siap. Ditambah, ijazah."

"Saya minta dinas terkait, bareng-bareng. Kalau Disdik sendiri, Dukcapil sendiri, kasihan warga, bolak-balik," ujarnya.

Baca juga: Arema FC Ditolak Berkandang di Stadion Jatidiri Semarang, Terdekat Laga Singo Edan Vs Borneo FC

Baca juga: Penculikan Anak di Semarang, Ayah Korban Sempat Linglung setelah Berjabat Tangan dengan Pelaku

Menurutnya, banjir paling parah berada di wilayah Dinar Indah Meteseh dan Rowosari.

Pemerintah Kota Semarang berencana membuat jadwal jemput bola ke wilayah banjir agar memudahkan warga mengurus dokumen-dokumen penting.

Upaya jemput bola akan memudahkan warga mengurus dokumennya tanpa harus bolak-balik ke dinas-dinas terkait.

"Ijazah, nanti Disdik. KTP, KK, akte lahir, ranahnya Dukcapil. Surat nikah, nanti kami koordinasi dengan Kemenag supaya bisa sekalian melayani warga," tambahnya.

Jumat (13/1/2023) besok, Ita berencana melakukan kerja bhakti bersama di lokasi yang sempat terjadi banjir. Dalam kegiatan ini dinas bisa sekaligus melakukan jemput bola pengurusan dokumen-dokumen. (*)

Baca juga: HASIL Proliga 2023 Putri: Jakarta Popsivo Polwan Tundukkan Jakarta Elektrik PLN 3-2

Baca juga: Malu Kudus Langganan Banjir, Menteri PUPR Basuki Bakal Ganti Pompa Air Jadi Kapasitas Besar

Baca juga: SMPN 1 Baturraden Banyumas Siap Ikuti Asean Eco School, Kompetisi Sekolah Lingkungan Tingkat Asean

Baca juga: Wartawan Abal-abal di Pemalang Ditangkap Polisi, Peras Kepala Desa, Ini Modusnya

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved