Berita Semarang
Kisah Lidiah Riyanti, Jadikan Gojek Ruang Perjuangan Hidup setelah Usaha Suami Gulung Tikar
Tahun 2016 menjadi titik balik kehidupan keluarga kecil ini. Usaha sang suami, Suyanto, terpaksa gulung tikar.
TRIBUNBANYUMAS.COM, Semarang - Keberanian untuk bangkit, berjuang, dan bertahan di tengah ujian kehidupan, menjadi titik balik pengalaman hidup Lidiah Riyanti.
Salah satu Srikandi Gojek asal Semarang ini, menjadi bukti nyata bagaimana semangat perjuangan bisa lahir dari keseharian seorang ibu yang pantang menyerah.
Kisah Lidiah Riyanti, dimulai tahun 2016, sebagai titik balik kehidupan keluarga kecilnya.
Di mana, usaha sang suami, Suyanto, terpaksa gulung tikar.
Mereka sempat kebingungan mencari jalan keluar hingga akhirnya menemukan harapan baru lewat Gojek.
Lidiah dan suaminya mendaftar sebagai mitra driver Gojek dan sejak itu ‘roda hijau Gojek’ menjadi penggerak utama kehidupan keluarga.
“Waktu usaha kami jatuh, kami cari jalan baru. Dari Gojek inilah saya dan suami menemukan harapan dan bisa kuat bertahan,” kenangnya, Jumat (22/8/2025).
Perjuangan mereka bukan hanya soal mencari nafkah, tetapi juga membangun kebersamaan.
Pak Suyanto dikenal aktif mengikuti kegiatan Gojek, mulai dari Upacara 17 Agustus hingga bakti sosial bersama komunitas.
Baca juga: Kereta Api Indonesia Hadirkan Perjalanan Sehat, Nyaman, dan Selamat Tanpa Asap Rokok
Baca juga: Bupati Sadewo Absen Pimpin Upacara HUT ke-80 RI di Banyumas, Dampingi Penari Tampil di Istana Negara
Semangat itu menjadi teladan bagi keluarga, hingga anak kedua mereka, Quenna Azra Riyanto, berhasil menempuh pendidikan tinggi di Politeknik Negeri Semarang jurusan Teknik Elektro melalui Beasiswa Gojek.
Kini Quenna sedang menyelesaikan skripsinya.
“Alhamdulillah, anak saya bisa kuliah dengan mendapatkan beasiswa dari Gojek, ini benar-benar kebanggaan besar buat keluarga kami,” kata Lidiah penuh syukur.
Perjuangan keluarga ini tidak selalu mulus, kehidupan mereka juga diwarnai ujian berat.
Tahun 2024, suami Lidiah jatuh sakit setelah mengalami penyumbatan darah di kepala yang menyebabkan stroke.
Sejak itu, ia hanya bisa beristirahat di rumah. Kondisi ini membuat Lidiah harus berdiri lebih kuat dan mengambil peran ganda: sebagai ibu, istri, sekaligus tulang punggung keluarga.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.