Berita Semarang
Kisah Lidiah Riyanti, Jadikan Gojek Ruang Perjuangan Hidup setelah Usaha Suami Gulung Tikar
Tahun 2016 menjadi titik balik kehidupan keluarga kecil ini. Usaha sang suami, Suyanto, terpaksa gulung tikar.
“Sejak suami saya sakit stroke, saya harus lebih kuat. Saya terus narik, biar keluarga tetap bisa jalan,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Di sela-sela kesibukan sebagai Mitra driver Gojek, Lidiah juga membuat jajanan pasar seperti risol dan pudding ketika ada pesanan. Usaha kecil ini ia kerjakan dari rumah untuk menambah penghasilan keluarga.
“Kalau ada orderan risol atau pudding dan semacam jajanan pasar, saya kerjain di rumah. Lumayan buat tambahan,” tuturnya.
Setiap hari, Lidiah tetap setia on-bid sejak pukul 6 pagi hingga 5 sore, tak peduli sepi atau ramai.
“Saya selalu on pagi sampai sore. Kadang sepi, kadang ramai. Tapi apapun hasilnya saya tetap bersyukur,” katanya penuh ketulusan.
Bagi Lidiah, Gojek bukan hanya pekerjaan. Ia memandangnya sebagai ruang perjuangan, tempat di mana ia bisa terus berusaha menjaga keluarganya tetap bertahan.
Baca juga: Sosok Noel, Wamenaker yang Terkena OTT KPK, Ternyata Pernah Jadi Driver Ojol dan Tidak Punya Utang
Baca juga: Ketua Pansus Endus Bupati Sudewo Buang Pejabat Eselon II ke Staf Biasa: Tak Ada Bukti Pemeriksaan!
“Saya bersyukur ada Gojek. Berkat Gojek, keluarga saya masih bisa melanjutkan hidup dengan layak dan cukup. Itu yang paling penting dan harus selalu saya jaga,” ungkapnya.
Kisah Lidiah Riyanti adalah cerminan semangat perjuangan yang terus hidup dalam keseharian masyarakat.
Seperti halnya bangsa ini yang meraih kemerdekaan lewat keberanian dan pengorbanan, Lidiah menunjukkan bahwa kemerdekaan sejati adalah ketika kita mampu berjuang, bertahan, dan memberikan harapan bagi orang-orang yang kita cintai.
Karena bagi Lidiah, Waktunya #Berjuang bukan sekadar slogan, melainkan napas hidup yang terus menggerakkan roda perjuangannya setiap hari. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.