Berita Banyumas
Kunjungi Banyumas, Menteri LHK Siti Nurbaya Puji Keberhasilan Kota Satria Atasi Sampah
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengapresiasi kesuksesan Kabupaten Banyumas dalam mengatasi sampah.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengapresiasi kesuksesan Kabupaten Banyumas dalam mengatasi sampah.
Kabupaten Banyumas sukses mengatasi sampah lewat Tempat Pembuangan Akhir Berbasis Lingkungan dan Edukasi (TPA-BLE).
TPA-BLE yang terletak di Desa Wlahar Wetan, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas ini menjadi pusat pengolahan sampah terpadu terbesar di Banyumas.
Di TPA-BLE inilah sampah diolah dan dijadikan beberapa produk baru yang bermanfaat.
"Artinya, ini sampah selesai di sini dan kita akan coba replikasi ke seluruh (wilayah di) Indonesia," ujar Siti Nurbaya saat mengunjungi TPA-BLE didampingi Bupati Banyumas Achmad Husein, Minggu (8/1/2023).
Baca juga: 202 Peserta Ikuti Turnamen Catur di Unsoed Purwokerto Banyumas, Perebutkan Hadiah Rp3,05 Juta
Baca juga: Bingung Cari Bibit Pohon dan Buah? Datang Saja ke Dawuhan Kulon Banyumas, Desa Sentra Hortikultura
Di TPA BLE, semua jenis sampah akan diolah dan menjadi bermanfaat.
Dalam prosesnya, sampah yang masuk diolah menjadi seperti bubur sampah.
Bubur sampah itu kemudian diolah lagi menjadi media untuk pakan maggot, sejenis belatung pemakan sampah organik.
Produk dari maggot ini, dalam sehari bisa menghasilkan 6 kuintal sampah hasil pakan maggot.
"Kalau dari pupuk organik maggot, setelah diayak, jadi empat kuintal."
"Kalau setiap karung isinya bisa 20 kilo pupuk organik."
"Maggot sekilo butuh 3 kilo sampah organik dan dalam waktu 24 jam saja sudah habis," ujar Penanggung jawab Fasilitas Maggot TPA-BLE, Tegar.
Adapun pemasaran pupuk organik maggot, sementara belum luas karena belum punya izin edar.
Akan tetapi, pihaknya sudah bekerja sama dengan beberapa kampus.
"Yang rutin pakai adalah petani mitra saja," katanya.
Sementara, produk kedua dari bubur sampah juga digunakan untuk campuran RDF.
RDF atau Refuse Derived Fuel adalah hasil pemisahan sampah padat perkotaan antara fraksi yang mudah terbakar dengan fraksi yang sulit terbakar.
Baca juga: Cegah Longsor di Ciberung, Bupati Banyumas Bakal Tanam Rumput Vetiver
Baca juga: Bupati Banyumas Diminta Usulkan RM Bambang Soeprapto Jadi Pahlawan Nasional, Siapa Dia?
RDF berasal dari sampah yang mudah terbakar dan memiliki nilai kalor tinggi, seperti plastik, kertas, kain, dan karet/kulit.
"Keluarannya adalah plastik RDF yang bisa dimanfaatkan untuk bahan paving dan ada pula RDF yang diambil oleh PT SBI Cilacap."
"Sampah yang masuk ke TPA-BLE itu sampah atau residu sampah dari Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang ada di TPU atau hanggar."
"Yang ke sini adalah sampah yang tidak terolah atau tidak habis terolah baru masuk TPA BLE," jelas Kepala UPT TPST Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyumas Edi Nugroho.
Menurut Edi, dalam sehari, pihaknya menerima 12 sampai 16 dump truck atau setara 40 sampai 50 ton sampah per hari.
Keberhasilan Banyumas mengatasi sampah itulah yang menjadikan Banyumas rujukan berbagai daerah di Indonesia untuk mengelola sampah.
Bahkan, Bupati Achmad Husein juga beberapa kali diundang ke luar negeri untuk menjadi pembicara terkait penanganan sampah. (*)
Baca juga: Jelang Leg Kedua Vietnam vs Indonesia Piala AFF, Shin Tae-yong Sentil Permainan Keras Doan Van Hau
Baca juga: Banjir Masih Mengepung Kudus, 1.128 Warga Bertahan di Pengungsian
Baca juga: Pemprov Jateng Datangkan 1000 Sak Limbah Batu Bara untuk Tambal Talud di Mateseh Semarang
Baca juga: Jelang Imlek, Warga Mulai Mandikan Ratusan Patung Dewa di Kelenteng Tek Hay Kiong Tegal
Menteri LHK
Siti Nurbaya
menteri nasdem
kota satria
pengolahan sampah sistem rdf
sistem pengolahan sampah di banyumas
Tempat Pengolahan Sampah
berita banyumas terkini
berita banyumas hari ini
TribunBanyumas.com
Tribun Banyumas
Pengakuan Anggota DPRD Banyumas Soal Penghasilan Fantastis, Dalih Buat Ngopeni Tim dan Iuran Partai |
![]() |
---|
Kecamatan Sokaraja Ditetapkan Jadi Sentra Kuliner Halal, Banyumas Kembangkan Wisata Syariah Terpadu |
![]() |
---|
Rincian Penghasilan Anggota DPRD Banyumas, Hampir 20 Kali Lipat Upah Buruh |
![]() |
---|
Tidak Anarkis, Massa di Banyumas Hanya Nyalakan Lilin untuk Menuntut Keadilan untuk Kematian Affan |
![]() |
---|
Di Purwokerto, Solidaritas untuk Affan: Serukan 'Bubarkan DPR' dan Hukum 'Polisi Pembunuh Ojol'! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.