Sekeluarga Meninggal di Magelang
DDS Mengaku Membunuh Ayah, Ibu dan Kakaknya di Magelang karena Terinspirasi Kasus Munir dan Mirna
Dhio Daffa Syadilla alias DDS berani membunuh orangtua dan kakaknya karena terinspirasi kasus pembunuhan menggunakan racun terhadap Munir dan Mirna.
TRIBUNBANYUMAS.COM, MAGELANG - Dhio Daffa Syadilla alias DDS (22 tahun) berani membunuh orangtua dan kakaknya karena terinspirasi kasus pembunuhan menggunakan racun terhadap Munir dan Mirna.
Munir adalah aktivis hak azazi manusia yang tewas karena racun arsenik saat terbang dari Jakarta menuju Belanda pada 7 September 2004.
Sedangkan Mirna adalah seorang perempuan yang dibunuh oleh Jessica Wongso dengan cara meletakkan racun sianida ke kopi Mirna, di Jakarta pada 6 Januari 2016.

Ayah Abbas Ashar (58), ibu Heri Riyani (54), dan kakak Dhea Chairunisa (24) meninggal dunia di kamar mandi rumah di Mertoyudan, Magelang sesaat setelah mengonsumsi minuman yang dicampur racun oleh DDS pada Senin (28/11/2022) pagi.
Pengakuan DDS yang menyebutkan berani membunuh keluarganya karena terinspirasi kasus Munir dan Mirna itu disampaikan oleh Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun.
Sebelumnya, kepolisian telah melakukan pengembangan kasus dengan menanyakan kepada tersangka bagaimana dan darimana mempelajari hingga tega menghabisi nyawa keluarganya sendiri.
Baca juga: FAKTA Baru: DDS Gunakan Nomor Palsu di Mobil yang Digunakan untuk Membeli dan Menyimpan Racun
Baca juga: Paman Sanggah Motif DDS Meracuni Orangtua dan Kakak karena Terbebani Jadi Tulang Punggung Keluarga
Baca juga: Polisi Tahan Mobil yang Digunakan DDS untuk Mengambil dan Menyimpan Racun Arsenik dan Sianida
"Ternyata, yang bersangkutan menjelaskan belajar dari kasus-kasus yang pernah terjadi. Di mana kasus yang pernah terjadi itu kasus yang menggunakan zat kimia, antara lain kasus Munir yang waktu itu meninggal karena zat kimia arsenik. Yang kedua, kasus yang terjadi di Jogja beberapa waktu lalu yang mana ada sate yang diolesi zat kimia berupa sianida, dan juga kasus Mirna yang mengunakan sianida dicampurkan ke dalam kopi," ujarnya di Aula Mapolresta Magelang, Jumat (02/12/2022).

Dari hasil pemeriksaan tersebut, polisi juga menemukan fakta baru yakni perencanaan menghabisi nyawa keluarganya sendiri sudah dilakukan tersangka sejak lama.
Pelaku diketahui telah melakukan percobaan pembunuhan pertama yang dilakukan dengan mencampurkan zat kimia arsenik ke dalam minuman es dawet, pada Rabu (23/11/2022).
Lalu,mencoba kembali pada percobaan kedua hingga nyawa korban tidak terselamatkan, pada Senin (28/11/2022).
"Dia merencanakan itu sudah sejak lama, sejak tanggal 15 November yang lalu. Terkait percobaan pembunuhan yang pertama, karena tidak berhasil maka merencanakan kembali dan membeli zat kimia lain yang memiliki efek mematikan," papar Sajarod.
Sajarod melanjutkan kondisi kesehatan kejiwaan tersangka DDS saat ini dalam kondisi baik.
Tersangka mampu menjelaskan dengan detail dan gamblang terkait kronologi-kronologi kejadian.
"Tersangka masih memiliki ketahanan jiwa yang cukup.Karena setiap kali kita lakukan pemeriksaan baik wawancara maupun interogasi semua dijelaskan dengan gamblang dan jelas. Yang bersangkutan menjelaskan secara detail kronologi-kronologi, juga jawaban yang disampaikan kepada penyidik," ujar Sajarod.
Dengan begitu, kata Sajarod, sementara untuk pemeriksaan kejiwaan kepada tersangka belum dilakukan.