Berita Cilacap
Jeritan Hati Sopir Angkot Cilacap: Harga BBM Naik, Masih Pakai Tarif Lama, Belum Ada Bantuan Sosial
Sopir angkot di Cilacap berharap Organda setempat segera menaikkan tarif angkot untuk mengimbangi kenaikan harga BBM bersubsidi.
Penulis: Pingky Setiyo Anggraeni | Editor: rika irawati
"Soalnya, dapat penumpang juga paling dua orang, itu cuman pas buat beli bensin 1 liter," jelasnya.
Baca juga: Kabur ke Banyumas, Warga Cilacap Pencuri Brankas Milik Selebgram Dara Arafah Ditangkap
Baca juga: Diguyur Hujan Deras 6 Jam, Tebing di Sumpinghayu dan Wanareja Cilacap Longsor. 2 Rumah Rusak
Saat ini, Aris berharap ada bantuan sosial dari pemerintah guna meringankan beban keluarga.
"Katanya, ada subsidi dari pemerintah buat sopir angkot dan tukang ojek. Saya lihat di tv sama di berita. Tapi, di sini, belum dapat. Kami masih menunggu," katanya.
Hal senada disampaikan Nanang, sopir angkkot lain yang biasa mangkal di Terminal Cilacap.
Nanang juga pasrah dengan adanya kenaikan harga BBM bersubsidi tanpa diimbangi kenaikan tarif angkot.
"Dulu, buat bensin, paling Rp 40.000. Sekarang, harus Rp 60.000. Berat banget. Lah, sekarang bensin naik tapi (jumlah) penumpangnya biasa, belum harus untuk setoran," katanya.
Lelaki yang sudah menarik angkot selama 25 tahun ini berharap, Organda segera menaikkan tarif angkot.
Terlebih, saat ini, penumpang angkot sudah mulai jarang.
"Harapannya, Organda segera menaikan tarif ke penumpang. Nanti, kalau tidak dinaikan, sopir angkot susah. Terlebih, saat ini, penumpang sudah jarang. Anak sekolah sudah sedikit yang naik angkot," kata Nanang. (*)
Baca juga: Jangan Bingung! Jalan Gatot Subroto Purwokerto Ruas Neutron-Simpang OJK Kini Berlaku Satu Arah
Baca juga: Longsor dan Angin Kencang Landa 9 Wilayah di Banyumas, 4 Rumah Warga Rusak
Baca juga: 4 Koruptor di Jateng Dapat Bebas Bersyarat, Ada Mantan Bupati Purbalingga hingga Eks Wakil Ketua DPR
Baca juga: Sanksi Pegawai Pemprov Jateng yang Tertangkap Mesum di Mobil Goyang Diserahkan ke Kepala Dinas