Berita Cilacap

Jeritan Hati Sopir Angkot Cilacap: Harga BBM Naik, Masih Pakai Tarif Lama, Belum Ada Bantuan Sosial

Sopir angkot di Cilacap berharap Organda setempat segera menaikkan tarif angkot untuk mengimbangi kenaikan harga BBM bersubsidi.

Penulis: Pingky Setiyo Anggraeni | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/PINGKY SETIYO ANGGRAENI
Sejumlah angkot menunggu penumpang di kawasan Terminal Cilacap, Selasa (13/9/2022). Sopir angkot di Cilacap berharap, Organda setempat segera menaikkan tarif angkutan kota untuk mengimbangi kenaikan harga BBM bersubsidi. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Sopir angkutan kota (angkot) di Cilacap berharap Organisasi Angkutan Daerah (Organda) segera menaikkan tarif angkot untuk mengimbangi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Sejak harga BBM bersubsidi naik, 3 September 2022, tarif angkot di Cilacap tak berubah. Sopir angkot masih menerapkan tarif lama.

Terkait kondisi ini, mereka pun hanya bisa pasrah.

Aris (42), sopir angkot di Cilacap, mengatakan, tarif untuk penumpang masih dibanderol Rp 5000 untuk sekali jalan.

"Tarif saat ini masih sama Rp 5000 untuk sekali jalan. Ada kenaikan tarif Rp 1000 rupiah juga sebenarnya tidak apa-apa. Tapi, sampai sekarang, belum ada," jelasnya saat ditemui Tribunbanyumas di Cilacap kota, Selasa (13/9/2022).

Baca juga: 5 Keindahan Air Terjun di Cilacap yang Wajib Dikunjungi

Baca juga: Tabrakan Truk Pupuk dan KA Kahuripan di Cilacap Ganggu Perjalanan 10 Kereta, Ada yang Terlabat 5 Jam

Aris mengatakan, dia dan sopir angkot lain masih menunggu kebijakan dari Organda terkait kenaikan tarif.

Mereka tidak berani menaikkan tarif angkot secara sepihak meski harga BBM melambung tinggi.

"Nggak berani kalau belum ada aturan dari Organda. Intinya, dari pihak angkot, kami masih menunggu adanya kenaikan tarif," ungkapnya.

Aris mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi yang tak disertai kenaikan tarif angkot jelas membuat pendapatan mereka anjlok.

Padahal, mereka juga harus menyetorkan penghasilan kepada pemilik angkot.

Sampai Selasa siang, Aris mengaku baru mendapat uang Rp 75.000 dalam dua kali putaran.

"Ini dapat Rp 75.000, buat beli bensin 4 liter Rp 40.000, sisanya Rp 35.000," kata Aris.

Guna menyiasati pengeluaran untuk membeli bahan bakar, Aris tak penuh melintasi rute trayek.

Dia memilih rute dekat Terminal Cilacap daripada berkeliling kota.

"Sekarang, kalau mobil lari ke sana, kalau nggak dapat penumpang, ya ngabisin bensin. Mending berhenti di sini, cari penumpang di sini."

"Soalnya, dapat penumpang juga paling dua orang, itu cuman pas buat beli bensin 1 liter," jelasnya.

Baca juga: Kabur ke Banyumas, Warga Cilacap Pencuri Brankas Milik Selebgram Dara Arafah Ditangkap

Baca juga: Diguyur Hujan Deras 6 Jam, Tebing di Sumpinghayu dan Wanareja Cilacap Longsor. 2 Rumah Rusak

Saat ini, Aris berharap ada bantuan sosial dari pemerintah guna meringankan beban keluarga.

"Katanya, ada subsidi dari pemerintah buat sopir angkot dan tukang ojek. Saya lihat di tv sama di berita. Tapi, di sini, belum dapat. Kami masih menunggu," katanya.

Hal senada disampaikan Nanang, sopir angkkot lain yang biasa mangkal di Terminal Cilacap.

Nanang juga pasrah dengan adanya kenaikan harga BBM bersubsidi tanpa diimbangi kenaikan tarif angkot.

"Dulu, buat bensin, paling Rp 40.000. Sekarang, harus Rp 60.000. Berat banget. Lah, sekarang bensin naik tapi (jumlah) penumpangnya biasa, belum harus untuk setoran," katanya.

Lelaki yang sudah menarik angkot selama 25 tahun ini berharap, Organda segera menaikkan tarif angkot.

Terlebih, saat ini, penumpang angkot sudah mulai jarang.

"Harapannya, Organda segera menaikan tarif ke penumpang. Nanti, kalau tidak dinaikan, sopir angkot susah. Terlebih, saat ini, penumpang sudah jarang. Anak sekolah sudah sedikit yang naik angkot," kata Nanang. (*)

Baca juga: Jangan Bingung! Jalan Gatot Subroto Purwokerto Ruas Neutron-Simpang OJK Kini Berlaku Satu Arah

Baca juga: Longsor dan Angin Kencang Landa 9 Wilayah di Banyumas, 4 Rumah Warga Rusak

Baca juga: 4 Koruptor di Jateng Dapat Bebas Bersyarat, Ada Mantan Bupati Purbalingga hingga Eks Wakil Ketua DPR

Baca juga: Sanksi Pegawai Pemprov Jateng yang Tertangkap Mesum di Mobil Goyang Diserahkan ke Kepala Dinas

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved