Berita Banyumas
Warga Wangon Banyumas Keluhkan Pabrik Pengolahan Aspal. Hasilkan Debu, Bau Menyengat dan Picu Banjir
Warga RT 04 RW 13 Desa/Kecamatan Wangon, Banyumas, mengeluhkan bau menyengat dan debu dari pabrik pengolahan aspal.
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Warga RT 04 RW 13 Desa/Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, mengeluhkan pencemaran yang diduga timbul dari pabrik Asphalt Mixing Plant (AMP) atau pengolahan aspal di Jalan Raya Barat Wangon.
Selain debu dan bau asap yang menyengat, warga juga menduga, keberadaan pabrik tersebut memicu banjir.
"Ada keluhan warga dengan adanya pencemaran lingkungan seperti asap, bau yang menyengat, dan debu," kata Sukirno (58), perwakilan warga RT 04 RW 13 Desa/Kecamatan Wangon, dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Terkait Dugaan Korupsi di Banjarnegara, KPK Juga Datangi Pabrik Pengolahan Aspal di Purbalingga
Baca juga: Dijanjikan Bekerja di Luar Negeri, Warga Wangon Banyumas Ditipu Ratusan Juta oleh Perempuan Cilacap
Keluhan ini pun telah disampaikan kepada Bupati Banyumas Achmad Husein dalam audiensi yanga berlangsung Jumat (22/7/2022).
Selain itu, kata Sukirno, keberadaan pabrik tersebut disinyalir menyebabkan banjir di wilayahnya.
Banjir terjadi dua kali, yaitu pada 2021 dan 2022 ini.
Untuk itu, dalam audiensi yang diikuti sembilan perwakilan warga ini, mereka meminta bupati segera mencarikan solusi atas dampak yang ditimbulkan.
Sukirno mengatakan, warga merasakan dampak tersebut sejak tiga tahun lalu.
Perwakilan warga lain, Darwoto (43), mengatakan, warga juga telah mengadukan persoalan tersebut ke DPRD Banyumas.
Namun, hingga saat ini, belum ada perkembangan.
"Sebelumnya, sudah beraudiensi dengan DPRD Kabupaten Banyumas tapi belum juga ada tindak lanjut," ungkap Darwoto.
Baca juga: 49 UMKM Meriahkan Ngapak Festival di Purwokerto Banyumas, Diharapkan Ikut Dongkrak Transaksi Digital
Baca juga: Barisan Relawan Jokowi Presiden Gelar Konferda Jateng di Banyumas, Tetap Dukung Jokowi 3 Periode
Berdasarkan catatan Kompas.com, warga mengadukan persoalan tersebut ke DPRD Banyumas, 9 Desember 2019.
Saat itu, puluhan warga RW 13 Desa/Kecamatan Wangon menuntut tempat pengolahan aspal atau AMP di desanya ditutup.
Pasalnya, keberadaan pabrik aspal ini menyebabkan debu, asap, dan suara bising.
Kondisi tersebut mengganggu kenyamanan dan kesehatan ratusan warga di empat RT di sekitarnya.