Berita Purbalingga
Kesbangpol Purbalingga: Butuh Komitmen Pemerintah dan Pengusaha dalam Penguatan Ketahanan Ekonomi
Guna meningkatkan ketahanan ekonomi dibutuhkan sinergi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan elemen-elemen masyarakat, terutama pelaku ekonomi.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Guna meningkatkan ketahanan ekonomi dibutuhkan sinergi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan elemen-elemen masyarakat, terutama pelaku ekonomi.
Satu di antaranya, lewat dukungan investasi dari masing-masing Kabupaten/Kota.
Kemudian, komitmen antara pemerintah dengan dunia usaha sehingga bersama-sama membangun kemajuan ekonomi dan kemakmuran serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hal itu disampaikan Kepala Kesbangpol Purbalingga Sadono saat Kegiatan Pemantapan Ketahanan Ekonomi Sosial dan Budaya Bagi Masyarakat oleh Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah, di Gedung Pertemuan Graha Srikandi Kabupaten Purbalingga.
Kegiatan ini diikuti 40 peserta dari pelaku UMKM di Purbalingga.
Baca juga: Penerima BPNT di Purbalingga Tak Terima Bansos Utuh, Dipotong Rp 250 Ribu untuk Beli Beras
Baca juga: Terpeleset dan Jatuh ke Sungai Tambra Purbalingga saat Berniat Mancing, Warga Jingkang Tewas
Baca juga: Bantu Pulihkan Ekonomi, Pegadaian Jateng DIY Beri Modal 50 Warga Purbalingga Buka Angkringan
Baca juga: Hilang di Etalase, Ternyata Puluhan Karton Minyak Goreng Disimpan di Gudang Toko di Purbalingga
Sadono mengatakan, dibutuhkan strategi dalam pemantapan dan penguatan bermasyarakat dan bernegara yang bersinggungan langsung dengan variabel perekonomian.
Sebagai landasan konsep sosial akselerasi tersebut dilakukan pendekatan intervensi ekonomi gotong royong yang bertujuan membangun ekonomi berbasis kerakyatan yang berwawasan kebangsaan.
"Melalui kegiatan Pemantapan Ketahanan Ekonomi, Sosial dan Budaya bagi Masyarakat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2022."
"Kami mantapkan situasi perekonomian dengan mengarahkan sudut pandang yang sama dalam menyikapi kebijakan yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi dan ketahanan ekonomi masyarakat," jelasnya dalam rilis, Selasa (1/3/2022).
Sri Ruwiyati, Sekretaris Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah yang hadir sebagai pemateri, mengatakan, adanya pandemi hampir semua sektor perekonomian mengalami penurunan, terutama bagi pelaku UMKM.
Penurunan pendapatan dikarenakan satu di antaranya adanya penurunan konsumsi rumah tangga.
Kemudian, sektor pertanian terganggu cuaca ekstrem, serta ketergantungan impor bahan baku industri.
"Untuk itu, dibutuhkan pengembangan sektor produktif yang memiliki basis perekonomian sektor primer."
"Salah satunya, percepatan pembangunan infrastruktur Jawa Tengah baik Proyek Strategis Nasional (PSN) akan mempercepat pemulihan ekonomi di Jawa Tengah," imbuhnya. (Tribunbanyumas/jti)
Baca juga: Ada Kabar Baik untuk Perajin Tahu dan Tempe Soal Harga Kedelai, Ini Bocorannya
Baca juga: Gelar Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2022, Polres Banjarnegara Gandeng Kodim 0704 dan Pemkab
Baca juga: RMI Putri NU Banyumas Terbentuk: Diharapkan Bisa Lahirkan Banyak Santripreuneur
Baca juga: Makin Berkembang! PPKIPKT UGM Batang Kini Layani Pengolahan Biji Kakao dari 3 Perusahaan Jepang