Berita Banyumas
Jawab Keresahan Sopir, Dirjen Hubdat Pastikan Trans Banyumas Berhenti Beropasi Hanya 2 Pekan
Penghentian sementara pengoperasian bus Trans Banyumas membuat para sopir moda transportasi tersebut resah.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
Budi mengakui, pihaknya yang bertanggung jawab atas kondisi ini, bukan bupati maupun konsorsium pengelola Trans Banyumas.
Baca juga: Cerita Ibu Alfreandra Dewangga Tak Pernah Tonton Anaknya Bertanding di Piala AFF: Saya Tidak Kuat
Baca juga: Ditemukan Tewas, Tim SAR Gabungan Evakuasi Korban Kedua Bocah Tenggelam di Pantai Suwuk Kebumen
Baca juga: Tak Temukan Petugas Rumah Pompa saat Cek Kaligawe Semarang, Ganjar: Kalau Bisa Standby sampai Malam
Baca juga: Ingatkan THL agar Disiplin, Bupati Purbalingga Pastikan Mengevaluasi sebelum Memperpanjang Kontrak
Ia juga mengapresiasi Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Banyumas yang sudah berhasil menyosialisasikan Trans Banyumas sehingga load factor rata-rata mencapai 91,87 persen per hari.
"Saya sering menghubungi Pak Kadishub, menanyakan bagaimana kondisi BTS dan ternyata sangat diminati masyarakat Banyumas, padahal untuk beberapa kota lain, mencapai 50 persen saja cukup sulit. Tetapi, di Banyumas, sampai 91,87 persen, ini luar biasa dan patut diapresiasi," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, mulai Sabtu (1/1/2022), pengoperasian bus Trans Banyumas dihentikan sementara hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Hal tersebut sempat mengundang keresahan dari kalangan sopir bus serta masyarakat Banyumas yang kerap menggunakan moda transportasi tersebut, hampir satu bulan terakhir.
"Saya sengaja datang menjelaskan dan memberi kepastian," ungkap Budi. (Tribunbanyumas/jti)