Berita Banyumas
Jawab Keresahan Sopir, Dirjen Hubdat Pastikan Trans Banyumas Berhenti Beropasi Hanya 2 Pekan
Penghentian sementara pengoperasian bus Trans Banyumas membuat para sopir moda transportasi tersebut resah.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Penghentian sementara pengoperasian bus Trans Banyumas membuat para sopir moda transportasi tersebut resah.
Terkait kondisi ini, Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat (Hubdat) Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi menjamin, bus Trans Banyumas masih dan segera beroperasi lagi.
Hal ini disampaikan Budi di Pendopo Si Panji Purwokerto, Minggu (2/1/2022), saat menerima aspirasi sopir bus Trans Banyumas.
Budi mengatakan, penghentian sementara Trans Banyumas harus dilakukan karena adanya perubahan skema lelang yang membutuhkan waktu untuk penyesuaian.
Trans Banyumas akan beroperasi lagi setelah proses lelang selesai.
"Kami membutuhkan waktu sekitar dua pekan terkait adanya perubahan skema lelang. Skema lelang diperpanjang waktunya menjadi 3 tahun dan mengunakan e-katalog."
"Dengan pembaharuan lelang tiga tahun maka setiap tahun tidak perlu lalu dilakukan lelang," kata Budi.
Baca juga: Dishub Banyumas Minta Maaf, Trans Banyumas Tidak Beroperasi Sementara sampai Akhir Januari 2022
Baca juga: Pasangan Tak Resmi di Purwokerto Positif Pakai Sabu, Terjaring Razia Kos-kosan BNNK Banyumas
Baca juga: Tak Dengarkan Klakson Kereta, Warga Somagede Banyumas Tewas Tertabrak KA Bangunkarta
Baca juga: Marah Ditagih Utang Rp 4 Juta, Pria Warga Kemranjen Banyumas Bekap dan Setrum Pacar hingga Tewas
Budi menjelaskan, semula, pihaknya mengusulkan lelang lima tahunan namun dari Kementrian Keuangan menyatakan skema lelang lima tahun belum ada sehingga diputuskan menjadi tiga tahun.
"Dan untuk pemenang lelang masih bisa dari operator lama sehingga ada kepastian untuk balik modal," katanya.
Selain perubahan jangka waktu lelang, menurut Budi, pada saat bersamaan, juga ada perubahan skema lelang dari umum menjadi lelang e-katalog.
Dalam lelang tersebut dilengkapi perhitungan biaya operasional tiap kilometernya.
"Terus terang, Kemenhub belum punya pengalaman menghitung semua biaya tersebut sehingga harus dilakukan secara hati-hati," imbuhnya.
Budi berjanji terus mengawal tahapan proses lelang untuk memastikan keberlangsungan sistem transportasi murah ini.
Bahkan, ia telah meminta action plan untuk mengetahui progres setiap tahapan dari proses lelang tersebut.
"Jadi, kepada para pengemudi serta pihak konsorsium, jangan khawatir, kami hanya butuh waktu dua pekan untuk memperbaiki proses ini atau jika molor, paling lama, tiga pekan. Setelah itu, bisa beroperasional kembali," jelasnya.
Budi mengakui, pihaknya yang bertanggung jawab atas kondisi ini, bukan bupati maupun konsorsium pengelola Trans Banyumas.
Baca juga: Cerita Ibu Alfreandra Dewangga Tak Pernah Tonton Anaknya Bertanding di Piala AFF: Saya Tidak Kuat
Baca juga: Ditemukan Tewas, Tim SAR Gabungan Evakuasi Korban Kedua Bocah Tenggelam di Pantai Suwuk Kebumen
Baca juga: Tak Temukan Petugas Rumah Pompa saat Cek Kaligawe Semarang, Ganjar: Kalau Bisa Standby sampai Malam
Baca juga: Ingatkan THL agar Disiplin, Bupati Purbalingga Pastikan Mengevaluasi sebelum Memperpanjang Kontrak
Ia juga mengapresiasi Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Banyumas yang sudah berhasil menyosialisasikan Trans Banyumas sehingga load factor rata-rata mencapai 91,87 persen per hari.
"Saya sering menghubungi Pak Kadishub, menanyakan bagaimana kondisi BTS dan ternyata sangat diminati masyarakat Banyumas, padahal untuk beberapa kota lain, mencapai 50 persen saja cukup sulit. Tetapi, di Banyumas, sampai 91,87 persen, ini luar biasa dan patut diapresiasi," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, mulai Sabtu (1/1/2022), pengoperasian bus Trans Banyumas dihentikan sementara hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Hal tersebut sempat mengundang keresahan dari kalangan sopir bus serta masyarakat Banyumas yang kerap menggunakan moda transportasi tersebut, hampir satu bulan terakhir.
"Saya sengaja datang menjelaskan dan memberi kepastian," ungkap Budi. (Tribunbanyumas/jti)