Penanganan Corona

Undip Semarang Kenalkan Bus Anticovid, Diklaim Pertama di Indonesia, Berikut Spesifikasi Lengkapnya

Bus anticovid yang diluncurkan Undip Semarang itu dinamai Bio Smart and Safe Bus ini diklaim pertama di Indonesia.

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: deni setiawan
UNDIP SEMARANG
Rektor Undip, Prof Yos Johan Utama (kiri) menjajal bus anticovid di Kawasan Kampus Undip, Tembalang, Kota Semarang, Selasa (9/11/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Undip Semarang meluncurkan bus anticovid di halaman Gedung Rektorat Undip, Kampus Tembalang, Kota Semarang, Selasa (9/11/2021).

Bus anticovid yang dinamai Bio Smart and Safe Bus ini diklaim pertama di Indonesia.

Ini merupakan hasil penelitian bersama yakni Undip Semarang, Karoseri Laksana, dan PO Sumber Alam.

Baca juga: Tempat Parkir di Stasiun Semarang Tawang Makin Luas, Tarif Inap Kendaraan Mulai Rp 17 Ribu

Baca juga: Masuk Semarang Digagalkan Bea Cukai, Bolpoin Tiruan Asal China, Total Ada 100 Karton

Baca juga: 41 Rumah di Mangkang Kulon Kota Semarang Kebanjiran akibat Tanggul Sungai Plumbon Jebol

Baca juga: Warga Pesisir Semarang Sebut Wilayahnya Lima Tahun Lagi Bisa Tenggelam, Ini Hasil Analisisnya

Rektor Undip Semarang, Prof Yos Johan Utama sangat mengapresiasi inovasi yang bermanfaat ini.

Terlebih inovasi ini mendukung upaya pemerintah dalam menangani Covid-19 di Indonesia.

"Inovasi yang sudah dirancang ini jangan berhenti sampai di sini saja."

"Harus terus berkembang."

"Seperti pesan Ki Hajar Dewantara bahwa bersama harus nontoni, niteni, nambahi."

"Artinya buat inovasi ini menjadi murah, simpel, dan smart," kata Prof Yos kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (9/11/2021).

Ia melanjutkan, dari model bus, diharapkan dapat didesain menjadi alat transportasi yang desainnya lebih sederhana, biaya lebih murah, serta lebih canggih.

Kerja sama akademisi dan industri ini merupakan implementasi dari program Matching Fund Kedaireka.

Program ini adalah bentuk nyata dukungan dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk penciptaan kolaborasi dan sinergi strategis.

"Dari program Matching Fund ini akan menghasilkan karya-karya hebat yang mendukung industri dan tranportasi yang pada akhirnya menghasilkan RGA (Revenue Generating Activities)," ucapnya.

Adapun ketua tim program ini adalah Dr dr Awal Prasetyo dari Fakultas Kedokteran Undip Semarang.

Ia menyatakan, pengembangan riset bus anticovid ini sudah dijalankan pada awal pandemi 2020 yang didanai Program Matching Fund Kedaireka.

"Ada 3 komponen penting yakni penerapan physical distancing."

"Yakni dengan kursi berjarak, aplikasi nanosilver supaya bebas mikroba dan bakteri, serta penyediaan masker herbal," jelas dr Awal kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (9/11/2021).

Penampakan Bio Smart and Safe Bus di halaman Gedung Rektorat Undip, Kampus Tembalang, Kota Semarang, Selasa (9/11/2021).
Penampakan Bio Smart and Safe Bus di halaman Gedung Rektorat Undip, Kampus Tembalang, Kota Semarang, Selasa (9/11/2021). (UNDIP SEMARANG)

Dia menerangkan, dalam mencegah penyebaran virus Covid-19, bus didesain dengan konsep 'segitiga sehat'.

Dimana ada lingkungan (environment), ada agen penyebab sakit (pathogen), dan inang (host).

Pada aspek lingkungan, tata letak kursi penumpang menganut prinsip physical distancing.

Serta sirkulasi udara kabin dirancang khusus agar udara menjadi lebih bersih dan sehat.

Sistem sirkulasi udara Bio Smart Bus ini yakni setelah AC dinyalakan dan mendinginkan kabin, udara akan dihisap oleh inlet AC yg terdapat pada bagian bawah bus.

Sehingga udara di kabin bus akan selalu fresh.

"Udara yang dihisap kemudian disalurkan melalui HEPA filter."

"UV- C lamp berfungsi untuk menyaring partikel-partikel yang sangat kecil seperti virus dan mengurainya," kata dr Awal.

Untuk aspek pathogen, lanjutnya, seluruh permukaan interior kabin sudah dilapisi nano silver.

Nano silver berfungsi menguraikan virus-virus yg menempel pada permukaan interior bus.

Dengan adanya Hepa Filter, UV-C lamp, dan Nano Silver, maka jumlah virus atau peredaraan virus pada kabin bus akan diminimalisir secara signifikan.

"Untuk menambah proteksi penumpang bus, secara cuma-cuma setiap penumpang akan mendapat masker herbal yang terbukti secara klinis dapat meningkatkan imun bagi penggunanya."

"Masker herbal yang dibagikan kepada penumpang juga merupakan inovasi dari penelitian Undip," ujarnya.

Kepala Sekretariat dan Protokol Undip Semarang, Dr Agus Suherman menambahkan, bus anticovid ini adalah wujud dukungan kampus untuk membantu pemerintah mengurangi penyebaran Covid-19.

"Berharap akan menambah lagi inovasi baru dari para peneliti Undip sebagai wujud kepedulian Undip dengan berpijak pada tridarma perguruan tinggi."

"Yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian yang memberi kemanfaatan bagi masyarakat," imbuhnya. (*)

Disclaimer Tribun Banyumas

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).

Baca juga: Pil Pahit Ditelan Persik Kendal, Ditahan Imbang Persibat Batang, Gagal Lolos Liga 3 Jateng

Baca juga: Suaminya Meninggal di Korea, Warga Rowosari Kendal Ini Dapat Santunan Rp 85 Juta

Baca juga: Lagi! 4500 Vial Vaksin Astrazeneca di Kudus Terancam Kedaluwarsa November Ini

Baca juga: 17 Tempat Karaoke di Kudus Disegel, Bupati Minta Aliran Listrik Ikut Diputus

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved