Berita Kesehatan
Ini Alasan DKK Karanganyar Bikin Gerakan Sergap Nyamuk: Hingga Pekan 40 Sudah Ada 235 Kasus
Kasus DBD terbanyak berada di wilayah kerja Puskesmas Tasikmadu, Puskesmas Kebakkramat II, Puskesmas Jaten II, dan Puskesmas Karanganyar.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - DKK Karanganyar launching Gerakan Lenyapkan Sarang Nyamuk (Sergap Nyamuk) di Balai Kelurahan Jungke, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, Jumat (29/10/2021).
Berdasarkan data DKK Karanganyar, tercatat ada 235 kasus dan 2 kematian akibat DBD hingga pekan ke-40.
Kasus terbanyak berada di wilayah kerja Puskesmas Tasikmadu, Puskesmas Kebakkramat II, Puskesmas Jaten II, dan Puskesmas Karanganyar.
Sedangkan kasus kematian terjadi di wilayah kerja Puskesmas Kebakkramat I dan Puskesmas Gondangrejo.
Baca juga: Dimulai Pertengahan November 2021, Uji Coba Layanan Terpusat di MPP Karanganyar
Baca juga: Pekerja Karanganyar Berharap Ada Kenaikan Upah Tahun Depan, Pemkab Masih Menunggu Data BPS
Baca juga: Boleh Saja Sekolah Laksanakan PTM 100 Persen Tiap Rombel, Tapi Bupati Karanganyar Syaratkan Ini
Baca juga: Ketagihan Judi Online, Rahmadi Gadaikan Truk Majikannya di Karanganyar, Alasan Dipakai Ambil Pasir
Kasi P2P DKK Karanganyar, Winarno menyampaikan, Kecamatan Karanganyar menjadi satu wilayah yang masuk kategori kelurahan endemis DBD.
Adapun secara keseluruhan di Kabupaten Karanganyar terdapat sekira 50 desa endemis DBD.
Wilayah yang dikategorikan menjadi desa atau kelurahan endemis itu manakala terdapat kasus DBD selama 3 tahun berturut-turut di satu wilayah.
Adanya Gerakan Sergap Nyamuk menjadi satu upaya untuk mencegah munculnya kasus DBD.
"Ini satu bentuk inovasi yang dilakukan Puskesmas Karanganyar dalam rangka gerakan PSN (pemberantasan sarang nyamuk)."
"Dimana tujuannya untuk menekan kembang biak nyamuk agar tidak menjadi vektor DBD," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (29/10/2021).
Dia menuturkan, efektifnya Gerakan Sergap Nyamuk dapat diketahui dari hasil pemantauan angka bebas jentik nyamuk secara berkala.
Lanjutnya, angka bebas jentik nyamuk itu minimal 95 persen.
Sehingga kegiatan PSN ini harus dilakukan serentak, terjadwal, dan berkesinambungan.
"Gerakan ini diharapkan jadi budaya masyarakat."
"Membersihkan lingkungan mulai dari rumah masing-masing, dalam rumah maupun luar."
"Yang sering terlewatkan itu tempat penampungan air di kulkas, dispenser, dan barang tidak terpakai di luar," jelasnya.
Sementara itu Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengatakan, saat ini capaian vaksinasi dosis pertama di Kabupaten Karanganyar sudah mencapai 80 persen.
Selain mempercepat vaksinasi dalam upaya penanganan Covid-19, dia meminta supaya masyarakat memperhatikan lingkungan sekitar untuk mencegah munculnya kasus DBD.
"Ini (Sergap Nyamuk), upaya menciptakan lingkungan bersih dan sehat untuk menghindari munculnya penyakit," ungkapnya. (*)
Disclaimer Tribun Banyumas
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).
Baca juga: Ketua Geng Motor di Kebumen Ditangkap Polisi, Ada Sabu 4,86 Gram di Rumahnya
Baca juga: Banjir Rendam Rumah 360 KK di Cilacap, Warga di 131 Desa Diminta Waspada Banjir dan Longsor
Baca juga: Longsor Kecil Mulai Terjadi, BPBD Banyumas Minta Warga Tingkatkan Kewaspadaan
Baca juga: Tunda Pembukaan CFD di Seputaran Alun-alun Purwokerto, Pemkab Banyumas Minta Warga Tetap Berolahraga