BPBD Karanganyar: Belum Ditentukan, Dua Titik EWS Bantuan UNS Surakarta Masih Disurvei

TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - BPBD Kabupaten Karanganyar masih melakukan survei lokasi rawan longsor untuk nantinya dipasang EWS (Early Warning System) atau alat deteksi pergerakan tanah.

Kasi Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Karanganyar, Hartoko menyampaikan, pihaknya mendapatkan bantuan tujuh EWS tahun ini.

EWS tersebut bantuan dari PSB UNS Surakarta dan Kemenristekdikti. 

Baca juga: Warga Mojogedang Karanganyar Ini Aniaya Anak Usia 12 Tahun, Emosi Soal Pesan Singkat Grup SD

Baca juga: Mohon Maaf, Pengumuman Hasil Seleksi Kompetensi I PPPK Guru Karanganyar Ditunda, Karena Hal Ini

Baca juga: Tiap Hari Ada 30 Peserta Absen Tanpa Pemberitahuan - Evaluasi Ujian SKD CPNS Karanganyar di Solo

Baca juga: Kasus Rudapaksa di Karanganyar - Gadis 7 Tahun Ini Menangis di Rumah Pelaku, Pakaiannya Basah Kuyup

Tim sudah melakukan survei lokasi di beberapa lokasi.

Ada tiga titik di Kecamatan Jatiyoso dan dua di Kecamatan Tawangmangu yang dipastikan akan dipasang EWS. 

"Masih ada dua titik."

"Kami telah survei di wilayah Kerjo, di sana belum urgent."

"Ada titik rawan longsor tapi potensi, dampak tidak langsung ke permukiman."

"Ada satu lokasi di Desa Jatirejo Ngargoyoso, ada 3 rumah berpotensi terdampak."

"Kami cek lagi untuk diusulkan," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (27/9/2021). 

Dia menuturkan, pemasangan EWS ini lebih mempertimbangkan dampak yang mungkin timbul akibat adanya pergerakan tanah.

Semisal mengenai permukiman atau lebih dari 1 rumah. 

Adapun pemasangan tujuh bantuan EWS masih menunggu koordinasi dengan pihak UNS Surakarta.

Lanjutnya, setelah dilakukan pemasangan akan ditindaklanjuti dengan sosialisasi kepada masyarakat sekitar terkait ancaman dan mitigasi bencana tanah longsor. 

Di sisi lain, pihak BPBD juga akan berkoordinasi dengan PSB UNS supaya nantinya sinyal dari EWS yang dipasang tersebut dapat terkoneksi dengan posko di BPBD atau Satgas.