Berita Kendal
Tak Mau Kecolongan Muncul Klaster Sekolah, Disdikbud Kendal Bakal Lakukan Swab Acak Siswa
Terjadinya kasus Covid-19 di lingkungan sekolah di beberapa daerah Jawa Tengah menjadi perhatian khusus Pemerintah Kabupaten Kendal.
Penulis: Saiful Masum | Editor: rika irawati
Sebelumnya, Dinas Kesehatan dan Polres Kendal melakukan tes swab antigen kepada 200 siswa MAN 1 dan SMKN 1 Kendal, Rabu (22/9/2021).
Tes swab dilakukan secara acak guna mengetahui ada tidaknya penularan Covid-19 di lingkungan sekolah.
Kapolres Kendal AKBP Yuniar Ariefianto mengatakan, usia produktif seperti siswa rentan menularkan virus.
Mereka bisa saja menularkan Covid-19 meskipun tidak disertai gejala yang ditimbulkan pada umumnya.
Untuk mengantisipasi hal itu, dilakukan tes swab antigen acak agar bisa diketahui kondisi kesehatan siswa setelah mengikuti PTM.
"Ini bagian dari upaya pencegahan awal agar tidak menyebarkan dan tertular Covid-19 maka dilaksanakan pemeriksaan antigen," katanya.
Baca juga: BPBD Banyumas Petakan Kecamatan Rawan Banjir, Tanah Longsor, dan Puting Beliung. Berikut Daftarnya
Baca juga: Tak Hanya di Pagentan, Komisi 3 DPRD Banjarnegara Juga Temukan Proyek Tak Sesuai Spek di Kebondalem
Baca juga: Buron Bawa Kabur Uang Miliaran Rupiah Anggota, Bandar Arisan Online di Salatiga Akhirnya Tertangkap
Baca juga: Antisipasi Bencana Alam di Musim Hujan, Wabup Banyumas Pastikan Personel dan Perlatan Siap
Kapolres tidak ingin muncul klaster baru penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah yang bisa menghambatt proses belajar mengajar hingga roda perekonomian daerah yang mulai bergerak.
Kepala MAN Kendal, Muh Asnawi menyebutkan, sebelum PTM terbatas digelar, sebanyak 1.075 siswa sudah divaksin.
Pihaknya berkomitmen menindaklanjuti dengan pemeriksaan PCR jika ada siswa yang hasil swab antigennya positif.
"Kegiatan ini sangat penting untuk mengendalikan angka Covid-19 agar bisa terpantau. Nanti jika hasil swab ada indikasi yang positif, akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kendal Ferinando Rad Bonay menegaskan, pelaksanaan PTM harus benar-benar dievaluasi untuk mencegah terjadinya klaster penularan virus.
Selain siswa, swab antigen bakal menyasar guru dan tenaga kependidikan secara berkala.
"Hasil tes swab antigen (kemarin, red), hasilnya negatif. Tetapi, sekolah harus tetap waspada dan hati-hati dalam menjaga protokol kesehatannya," imbau Ferinando. (*)