Berita Kendal

Tak Mau Kecolongan Muncul Klaster Sekolah, Disdikbud Kendal Bakal Lakukan Swab Acak Siswa

Terjadinya kasus Covid-19 di lingkungan sekolah di beberapa daerah Jawa Tengah menjadi perhatian khusus Pemerintah Kabupaten Kendal.

Penulis: Saiful Masum | Editor: rika irawati
TRIBUN BANYUMAS/SAIFUL MA'SUM
Pengecekan suhu tubuh siswa sebelum mengikuti pembelajaran di gerbang SMP Negeri 1 Weleri, Kabupaten Kendal, Selasa (27/4/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Terjadinya kasus Covid-19 di lingkungan sekolah di beberapa daerah Jawa Tengah menjadi perhatian khusus Pemerintah Kabupaten Kendal.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kendal mulai memperketat pemantauan protokol kesehatan dan evaluasi pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Setidaknya, ada 416 sekolah jenjang PAUD/TK, SD, SMP, dan pendidikan nonformal yang sudah menggelar PTM terbatas di Kabupaten Kendal.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal Wahyu Yusuf Akhmadi menegaskan, pihaknya akan menggandeng Dinas Kesehatan melakukan tes swab acak kepada siswa dan guru SMP.

Swab acak ini akan digelar pekan depan, setelah siswa SMP menyelesaikan penilaian tengah semester (PTS).

"Sebenarnya, mau kami lakukan tes swab antigen acak pekan ini. Berhubung siswa SMP masih PTS, kita rencanakan pekan depan," terangnya di Kendal, Kamis (23/9/2021).

Baca juga: Operasi Patuh Candi Kendal: Sopir dan Penumpang Angkutan Umum Jadi Sasaran Vaksinasi Covid

Baca juga: Data Sementara di Kendal: 387 Anak Menjadi Yatim, Ayahnya Meninggal Karena Terpapar Covid-19

Baca juga: FKPP Kendal: 50 Persen Santri Sudah Disuntik Vaksin, Sasar 212 Ponpes

Baca juga: Kepala SMPN 1 Brangsong Kendal: Pekan Depan Semua Siswa Sudah Disuntik Vaksin

Wahyu tak ingin kecolongan akibat pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) yang kurang ketat sehingga muncul klaster sekolah.

Karena itu, Disdikbud menerjunkan tim pemantau PTM yang terdiri dari pengawas sekolah, penilik sekolah, koordinator wilayah, kecamatan, dan pegawai bidang yang bertugas melihat langsung setiap sekolah yang menggelar PTM.

Wahyu meminta agar tim melaporkan hasil pemantauan lapangan setiap hari untuk dievaluasi dan diambil tindakan.

"Saya juga sudah beberapa kali melakukan sidak. Kejadian di daerah lain jadi pengingat dan kewaspadaan kita, semua harus komitmen. Kami juga bakal tegas menutup sekolah yang tidak patuh prokes," tegasnya.

Saat ini, baru 416 sekolah yang diperbolehkan menggelar pembelajaran tatap muka.

Rinciannya, 211 PAUD/TK, 176 SD, 88 SMP, dan 21 pendidikan non formal.

Saat ini, sekolah tingkat SMP dan pendidikan nonformal yang sudah menggelar tatap muka secara keseluruhan.

Sisanya, (PAUD/TK dan SD), baru 35 persen dari total sekolah yang ada di Kabupaten Kendal.

"Periode PTM kami lanjutkan mulai 23 September-6 Oktober. Ada 55 sekolah yang bersiap mengikuti PTM terbatas. Tetapi, kami perketat dahulu evaluasinya," terang Wahyu.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan dan Polres Kendal melakukan tes swab antigen kepada 200 siswa MAN 1 dan SMKN 1 Kendal, Rabu (22/9/2021).

Tes swab dilakukan secara acak guna mengetahui ada tidaknya penularan Covid-19 di lingkungan sekolah.

Kapolres Kendal AKBP Yuniar Ariefianto mengatakan, usia produktif seperti siswa rentan menularkan virus.

Mereka bisa saja menularkan Covid-19 meskipun tidak disertai gejala yang ditimbulkan pada umumnya.

Untuk mengantisipasi hal itu, dilakukan tes swab antigen acak agar bisa diketahui kondisi kesehatan siswa setelah mengikuti PTM.

"Ini bagian dari upaya pencegahan awal agar tidak menyebarkan dan tertular Covid-19 maka dilaksanakan pemeriksaan antigen," katanya.

Baca juga: BPBD Banyumas Petakan Kecamatan Rawan Banjir, Tanah Longsor, dan Puting Beliung. Berikut Daftarnya

Baca juga: Tak Hanya di Pagentan, Komisi 3 DPRD Banjarnegara Juga Temukan Proyek Tak Sesuai Spek di Kebondalem

Baca juga: Buron Bawa Kabur Uang Miliaran Rupiah Anggota, Bandar Arisan Online di Salatiga Akhirnya Tertangkap

Baca juga: Antisipasi Bencana Alam di Musim Hujan, Wabup Banyumas Pastikan Personel dan Perlatan Siap

Kapolres tidak ingin muncul klaster baru penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah yang bisa menghambatt proses belajar mengajar hingga roda perekonomian daerah yang mulai bergerak.

Kepala MAN Kendal, Muh Asnawi menyebutkan, sebelum PTM terbatas digelar, sebanyak 1.075 siswa sudah divaksin.

Pihaknya berkomitmen menindaklanjuti dengan pemeriksaan PCR jika ada siswa yang hasil swab antigennya positif.

"Kegiatan ini sangat penting untuk mengendalikan angka Covid-19 agar bisa terpantau. Nanti jika hasil swab ada indikasi yang positif, akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," tambahnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kendal Ferinando Rad Bonay menegaskan, pelaksanaan PTM harus benar-benar dievaluasi untuk mencegah terjadinya klaster penularan virus.

Selain siswa, swab antigen bakal menyasar guru dan tenaga kependidikan secara berkala.

"Hasil tes swab antigen (kemarin, red), hasilnya negatif. Tetapi, sekolah harus tetap waspada dan hati-hati dalam menjaga protokol kesehatannya," imbau Ferinando. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved