Berita Semarang
Stok Air Bersih Tinggal 30 Tangki, Ini Langkah BPBD Kabupaten Semarang Hadapi Kekeringan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang terus bersiap mengantisipasi kekeringan.
TRIBUNBANYUMAS.COM, UNGARAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang terus bersiap mengantisipasi kekeringan.
Apalagi, dari 150 tangki air yang disediakan untuk 2021, saat ini, persediaan tinggal 30 tangki atau 150 ribu liter air.
Terkait hal ini, BPBD Kabupaten Semarang pun mulai melakukan sejumlah langkah.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Semarang Heru Subroto mengatakan, musim kemarau saat ini diperkirakan lebih lama.
"Kami memang menyediakan 150 tangki sebagai penyelesaian masalah kekeringan jangka pendek," kata Heru kepada wartawan, Senin (30/8/2021).
Baca juga: BMKG Ingatkan Potensi Kekeringan, Jateng Diprediksi Alami Hari Tanpa Hujan hingga 2 Bulan
Baca juga: Data BPBD Kabupaten Semarang: Hingga Agustus Sudah Salurkan 30 Tangki Air Bersih
Baca juga: Cegah Kebakaran Hutan, BPBD Kabupaten Semarang Minta Jalur Pendakian Gunung Merbabu Diperketat
Baca juga: Seleksi Perangkat Desa di Kabupaten Semarang - Tes di UKSW Salatiga Diikuti 536 Peserta
Karena kondisi persediaan air bersih mulai menipis, kata dia, BPBD mengupayakan penambahan anggaran melalui APBD Perubahan yang saat ini sedang dalam pembahasan.
"Kami sudah mengupayakan penambahan anggaran dan mendapat persetujuan dari DPRD," terangnya.
Heru menambahkan. dari hasil pemetaan, ada 45 desa yang termasuk kategori rawan kekeringan.
"Tapi, yang terparah, ada di dua kecamatan, yakni Bringin dan Bancak, dengan desanya di Gogodalem dan Plumutan," jelasnya.
Dia berharap, ada perubahan pola mitigasi penanganan kekeringan di desa dengan membuat sumur atau penampungan, serta memanfaatkan sumber air yang masih ada.
Heru menilai, situasi penanganan kekeringan saat ini masih terkendali meski stok air bersih menipis.
"Distribusi air merata dan bisa menjadi solusi sementara untuk mengatasi kekeringan," tegasnya.
Baca juga: Marak Penipuan Berkedok Arisan Online, Polres Salatiga Bentuk Satgas Khusus
Baca juga: Tepergok Curi Motor di Ungaran, Warga Demak Dihajar Warga saat Tertangkap di Tembalang Kota Semarang
Baca juga: Jemur Bonsai di Halaman Kantor Desa, Cara Pencinta di Warungasem Batang Kenalkan Bonsai ke Warga
Baca juga: Bupati Probolinggo Puput Tantriana dan Suami Tertangkap OTT KPK
Selain masalah kekeringan, Heru juga mengimbau masyarakat mewaspadai kebakaran.
"Kebakaran tersebut biasa terjadi karena human error, warga yang lalai mematikan kompor atau tidak perhatian soal kelistrikan," ungkapnya.
Soal kebakaran hutan, Heru juga menegaskan perlunya pengetatan terhadap warga yang beraktivitas di gunung.
"Kalau untuk Gunung Merbabu dan Ungaran, memang perlu antisipasi khusus. Pos-pos harus melakukan antisipasi dan diperketat, terutama untuk yang membawa korek dan rokok," kata dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kemarau Masih Panjang, Stok Air Bersih di Semarang Tersisa 150.000 Liter".