Berita Semarang
Cegah Kebakaran Hutan, BPBD Kabupaten Semarang Minta Jalur Pendakian Gunung Merbabu Diperketat
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Semarang meminta petugas pos jaga di Gunung Merbabu memperketat pintu-pintu masuk jalur pendakian.
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, UNGARAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang meminta petugas pos jaga di Gunung Merbabu memperketat pintu-pintu masuk jalur pendakian.
Hal ini untuk mengantisipasi terjadi kebakaran hutan yang dipicu pendakian gunung.
Kepala BPBD Kabupaten Semarang Heru Subroto mengatakan, pihaknya telah membuat edaran khusus mengenai langkah mitigasi bencana kebakaran pada musim kemarau.
"Lalu, untuk wilayah hutan, khususnya lokasi pendakian seperti Gunung Merbabu, saya sudah minta petugas pos jaga memperketat pintu masuk. Pengunjung diperiksa, kalau bisa tidak membawa korek dan rokok," terangnya saat dihubungi, Rabu (4/8/2021).
Baca juga: Warga Tuntang Semarang Jual Perlengkapan Sound System, Budi Modot: Bayar Utang Bulanan
Baca juga: Kebijakan Pemkab Semarang: Penyaluran Bansos Sembako Secara Door to Door
Baca juga: Kehabisan Stok Vaksin Covid, Pemkab Semarang Minta Dinkes Provinsi Jateng segera Kirim Tambahan
Baca juga: Hoaks Ada Penusukan Terhadap Nakes RSUD Ambarawa, Begini Fakta Kericuhan Saat Pemulasaran Jenazah
Menurut Heru, upaya pencegahan kebakaran hutan ini perlu disosialisasikan dan petugas pos jaga harus benar-benar memperketat.
Ia menambahkan, untuk kebakaran hunian, BPBD tak henti mengingatkan warga agar sering mengecek instalasi kabel rumah secara rutin.
"Kemudian, apabila pergi ke luar, jangan lupa matikan kompor atau tungku api. Karena, musim kemarau juga identik embusan angin lebih kencang sehingga rawan memicu kebakaran," katanya.
Heru menyatakan, bagi masyarakat yang mengalami kekeringan air bersih, BPBD telah menyiapkan bantuan 150 tangki air.
Untuk sementara, daerah terjadi kekeringan di Kabupaten Semarang jumlahnya berkurang dari tahun ke tahun.
Dia mengimbau warga mulai menghemat air di masa memasuki kemarau seperti sekarang. Juga, mengantisipasi penyebab kebakaran.
"Kalau rumah ini rata-rata korsleting listrik, itu yang perlu diperhatikan. Kecamatan Bringin tadi ada laporan minta bantuan air. Ada dua, Desa Gogodalem dan Nyemoh," ujarnya. (*)
Baca juga: Simulasikan Makan 30 Menit di Warung Lentog Tanjungkarang, Bupati Kudus: Makan Tak Perlu Ngobrol
Baca juga: Vaksinasi Covid Capai 12,76 Persen, Bupati Banyumas: Masih Jauh Dari Target 1.398.427 Sasaran
Baca juga: Terkendala Pandemi Covid, Angka Stunting di Kebumen Tembus 9,231 Kasus di Bulan Februari 2021
Baca juga: Hadiri Acara Hajatan Sistem Lantaru Ketua KPU Batang, Bupati Wihaji: Bagus dan Bisa Dicontoh