Berita Kebumen
Kronologi Warga Kebumen Ditipu Pegawai Dinsos Gadungan: Diajak ke Dapur, Dijanjikan Uang-Cincin Emas
Masyarakat mesti waspada saat menerima tamu orang tak dikenal. Jangan sampai, pengalaman Elies, warga Desa Jemur, Kecamatan Kebumen, terulang.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - Masyarakat mesti waspada saat menerima tamu orang tak dikenal. Jangan sampai, pengalaman Elies, warga Desa Jemur, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen, terulang.
Elies menjadi korban penipuan dan pencurian oleh tiga tamu yang tak dikenal. Namun, Elies tak mengungkap, kapan penipuan dan pencurian itu terjadi.
Kejadian itu bermula saat Elies menerima tamu tiga pria yang mengaku sebagai pegawai Pemkab Kebumen.
Elies pun tak menaruh rasa curiga. Apalagi, mereka yang menumpang mobil berpakaian rapi. Dua di antaranya memakai batik dan dilengkapi ID card sebagai pegawai Dinas Sosial.
Seorang lain berpakaian biasa, mengaku sebagai sopir.
Baca juga: Pura-pura Jadi Petugas Dinas Sosial, Tiga Pria Berpakaian Batik Gasak Uang di Rumah Warga Kebumen
Baca juga: Ini Cara Warga Jogosimo Kebumen Antisipasi Kepunahan Penyu, Tiap Bulan Lepasliarkan Anakan Penyu
Baca juga: Main dan Lupa Jalan Pulang, Bocah 3 Tahun di Kebumen Bikin Repot Polisi. Begini Akhirnya
Baca juga: Pembunuh Gadis Kebumen di Semarang Tertangkap. Pelaku Masih 17 Tahun, Pegawai Tempat Pemotongan Ayam
Elies yang tinggal sendirian di rumah sempat senang lantaran mereka datang untuk mendatanya sebagai penerima bantuan.
"Saya ditanya, sudah pernah terima bantuan Covid belum. Saya jawab, belum pernah," katanya saat dihubungi, Sabtu (7/8/2021).
Mereka meyakinkan, lansia yang belum pernah menerima bantuan akan didata untuk menerima bantuan sosial dari program Presiden Jokowi. Elies disebut menjadi sasaran bantuan itu.
Bantuan yang akan diberikan berupa uang tunai Rp 950 ribu, sembako, dan cincin emas.
Mereka kemudian mengajak Elies ke ruang belakang atau dapur. Alasannya, mereka ingin melihat kondisi dapur karena berhubungan dengan bantuan sembako.
Elies percaya saja.
Di ruang belakang, seorang pria berpakaian batik mewawancarai Elies. Satu temannya seolah sedang merekam proses wawancara itu menggunakan kamera video.
Sementara, seorang lain yang mengaku sopir, menunggu di ruang depan.
"Yang ngaku sopir itu terus ke belakang numpang ke kamar mandi. Tapi cuma sebentar, terus keluar kasih kode ke temannya," katanya.
Mendapat kode dari orang yang mengaku sopir itu, keduanya pun mengakhiri wawancaranya dengan orang tua itu.
Mereka mengajak Elies ke ruang depan kembali untuk sesi foto bersama.
Foto itu diakui mereka untuk laporan kantor. Mereka pun lantas pamit pulang dan berjanji kembali, Rabu pekan depan.
Mereka akan kembali dengan membawa bantuan yang dijanjikan, yakni uang tunai dan sembako.
Ketiganya masuk ke mobil dan memacunya hingga lepas dari pandangan. Sampai perpisahan itu, Elies belum curiga.
Baca juga: Persiku Kudus Cari Pemain Berusia 18-22 Tahun, Pendaftaran Dibuka hingga 11 Agustus 2021
Baca juga: Pemkab Sragen Mulai Belanja Invermectin untuk Covid, Diprioritaskan bagi Warga yang Menjalani Isoman
Baca juga: Cerita Pendaki Gunung Ungaran Semarang yang Sempat Tersesat: Lewat Lima Jalur Selalu Berujung Jurang
Baca juga: Lagi! Biaya Pemakaman Jenazah Pasien Covid di Kota Semarang Capai Rp 11,5 Juta: Kami Harus Utang
Sekitar setengah jam kemudian, Elies pergi ke warung untuk berbelanja. Namun, ia kaget, saat membuka dompet, isinya telah raib.
Ia kemudian pulang dan lari ke kamar untuk mengecek dompet yang lain.
Benar saja, uang di dompet yang lain ikut hilang. Ia kehilangan uang sekitar Rp 1,5 juta di dua dompetnya itu.
"Pas buka dompet, uangnya gak ada sama sekali," katanya.
Elies pun tersadar telah menjadi korban penipuan. Tamu yang mengaku pegawai Dinsos dan menjanjikan bantuan diduga sebagai pelaku kejahatan itu.
Dia menduga, pencurian terjadi saat dia diajak ke ruang belakang untuk diwawancarai. Ternyata, itu hanya modus agar satu di antara mereka bisa menggasak barang berharga di rumah.
Meski kehilangan sejumlah uang, Elies tetap bersyukur karena nyawanya selamat. Mereka hanya mengambil barang berharganya, tanpa sedikitpun melukai tubuhnya.
"Saya bersyukur, saya selamat. Mereka mengambil dengan cara halus," katanya.
Elies berharap, kejadian yang menimpanya bisa menjadi pelajaran berharga bagi warga lain.
Masyarakat agar berhati-hati menerima tamu tak dikenal. (*)