Penanganan Corona
Jadi Pertanda Baik, BOR RSUD dr Soewondo Kendal Turun Signifikan, Kini di Angka 78 Persen
Dari semula mencapai 15 orang, kini tidak ada antrean lagi bagi pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 untuk mendapatkan ruang perawatan isolasi.
Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Kasus Covid-19 di Kabupaten Kendal kembali terjadi penurunan di hari terakhir penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4.
Angka keterisian tempat tidur pasien Covid-19 atau bed occupancy rate (BOR) pun menurun tajam.
Plt Direktur RSUD dr Soewondo Kendal, Budi Mulyono mengatakan, dari total 154 tempat tidur isolasi yang disediakan, kini hanya dihuni 51 pasien terkonfirmasi Covid-19.
Artinya, penurunan BOR cukup signifikan, di angka 78 persen dari total kapasitas yang ada.
Baca juga: PKL di Tempat Wisata Tak Punya Penghasilan, Bupati Kendal Minta Pemerintah Lakukan Relaksasi Wisata
Baca juga: Truk Pengangkut Kertas Terguling di Jalan Pantura Kendal. Tabrak Median Jalan, Dua Ban Depan Copot
Baca juga: Begini Cara Pengrajin Tahu di Desa Blorok Kendal Bertahan di Tengah Kenaikan Harga Kedelai dan Wabah
Baca juga: Mendagri Tegur Bupati Kendal, Serapan Insentif Nakes Masih Sangat Rendah, Cuma 28 Persen
Penurunan BOR ini secara otomatis memangkas antrean pasien di ruang IGD RSUD dr Soewondo Kendal.
Dari semula mencapai 15 orang, kini tidak ada antrean lagi bagi pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 untuk mendapatkan ruang perawatan isolasi.
"Daftar tunggu di IGD kosong."
"Masih ada 100 tempat tidur isolasi sekarang."
"Semoga keadaan baik ini terus berlanjut sampai pandemi benar-benar berakhir," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (2/8/2021).
Di lain sisi, Budi menjelaskan, turunnya angka pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit berdampak positif pada jumlah rata-rata konsumsi oksigen.
Dari sebelumnya mencapai 2.000 - 2.500 meter kubik per hari, kini penggunaan oksigen di RSUD Kendal di angka 1.000 - 1.200 meter kubik.
Sementara pasokan oksigen menurut Budi, akan terus menjadi perhatian sebagai kebutuhan vital rumah sakit agar tidak terjadi kelangkaan.
"Oksigen aman."
"Sebelumnya sekali pasok mencapai 5.000 meter kubik hanya cukup untuk 2 hari, sekarang cukup untuk 3 hari."
"Kami juga sediakan beberapa tabung oksigen cadangan untuk kebutuhan mendesak," ujarnya.