Berita Kesehatan

43 Desa Masuk Wilayah Endemis DBD, DKK Karanganyar: Tersebar di 10 Kecamatan

Satu daerah dikatakan sebagai endemis karena terdapat kasus DBD selama tiga tahun berturut-turut. 

Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS/AGUS ISWADI
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) DKK Karanganyar, Sri Winarno. 

Masih ditemukan botol, kaleng dan barang tidak terpakai yang berpotensi menjadi sarang nyamuk tidak dibersihkan. 

Selain melakukan PE, dinas juga telah melakukan fogging di wilayah yang termasuk dalam desa endemis setiap tahunnya.

Akan tetapi masih saja ditemukan kasus DBD.

"Padahal fogging itu yang mati nyamuk dewasa, harusnya kalau dilakukan PSN."

"Telur dan jentik nyamuk bisa diminimalisir supaya tidak berkembang menjadi nyamuk dewasa," jelasnya. 

Winarno sapaan akrabnya mengingatkan kepada daerah lain yang termasuk dalam kategori daerah potensial dan sporadis DBD agar tetap teratur melakukan PSN supaya tidak berpotensi menjadi wilayah endemis DBD. (*)

Baca juga: Guru Honorer Masa Kerja 10 Tahun Lebih di Jateng Keberatan Ada Tes Kompetensi untuk Seleksi PPPK

Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka Diwacanakan Digelar Juli, Begini Saran IDAI Jateng

Baca juga: Banyak Hotel Terancam Gulung Tikar di Kabupaten Semarang, Imbasnya Karyawan Kena PHK

Baca juga: Bantuan Sosial Tunai Kota Semarang Mulai Disalurkan, Penerima Wajib Vaksin Covid sebelum Pencairan

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved