Berita Tegal Hari Ini

Warga Tegal Ini Sebut Kebijakan Pemerintah Susahkan Warga, Dampak Penutupan Jalur Perbatasan

Penyebab dari kemacetan di jalur nasional karena ditutupnya dua akses jalan penghubung Kota Tegal dan Kabupaten Tegal. 

TRIBUN BANYUMAS/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD
Kondisi kepadatan arus lalu lintas di Pertigaan RS Mitra Siaga Kabupaten Tegal, Selasa (13/7/2021) sore. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Kemacetan mengular terjadi di ruas jalan nasional di perbatasan Kabupaten Tegal dan Kota Tegal, Selasa (13/7/2021). 

Lokasi tepatnya berada di Pertigaan RS Mitra Siaga Kabupaten Tegal

Kemacetan tersebut sudah terjadi dalam dua hari terakhir, pada jam pulang kerja. 

Hal itu diakibatkan karena ditutupnya dua jalan penghubung antara Kota Tegal dan Kabupaten Tegal semasa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa- Bali. 

Dua jalan yang ditutup yaitu Jalan Hanoman dan Jalan Werkudoro. 

Baca juga: Toko dan PKL di Tiga Kecamatan di Tegal Masih Langgar Jam Malam PPKM Darurat, Bupati Beri Teguran

Baca juga: Di Kota Tegal, Upah Gali Kubur Terpaksa Minta ke Keluarga Jenazah Covid-19, Tiap Petugas Rp 100 Ribu

Baca juga: 135 Lansia di Kota Tegal Terpapar Covid, Wali Kota Antar Makanan ke Lokasi Isolasi Mandiri

Baca juga: Butuh Bantuan! Balita di Dukuhturi Tegal Alami Tumor Ganas di Mata Kanan, Kini Tak Bisa Jalan

Dalam pantauan Tribunbanyumas.com, Selasa (13/7/2021) di lapangan, kemacetan sore hari melebihi 1 kilometer. 

Seorang warga, Alin (35) kecewa dengan penutupan akses jalan yang justru menyebabkan kemacetan panjang. 

Dia mengatakan, penyebab dari kemacetan tersebut karena ditutupnya dua akses jalan penghubung Kota Tegal dan Kabupaten Tegal

Padahal dua jalan tersebut adalah akses yang biasa dilalui masyarakat di wilayah Mejasem, saat pulang kerja. 

Akibatnya, semua masyarakat melalui Jalan Pantura. 

"Jadi warga masyarakat yang di Mejasem, satu pintu lewat sini (red, jalan nasional)."

"Berangkat kerja dan pulang kerja." 

"Apalagi ditambah ada pintu kereta api. Ini rawan kecelakaan," kata Alin kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (13/7/2021). 

Alin mengatakan, kebijakan PPKM Darurat untuk memutus penyebaran Covid-19 itu bagus. 

Namun kebijakan yang dikeluarkan mestinya tidak menyusahkan masyarakat.

Dia berharap, ada kajian ulang terkait penutupan jalan. 

Paling tidak ada satu jalan penghubung Kota Tegal dan Kabupaten Tegal yang tidak ditutup. 

"Harapannya paling tidak ini cepat berlalu."

"Kemudian minta kebijakan ada dua pintu keluar masuk."

"Satu di jalan nasional satu di jalan penghubung antar kota," ungkapnya. 

Hal serupa disampaikan oleh Gusni (32), warga yang setiap harinya melintas di daerah Mejasem. 

Dia mengatakan, kemacetan panjang tersebut terjadi karena ditutupnya dua jalan penghubung Kota Tegal dan Kabupaten Tegal.

Akibatnya setiap pulang kerja terjadi kemacetan panjang.

"Berdampak banget (red, penutupan jalan)."

"Ini kan mayoritas warga yang di Mejasem lewat sini semua," ujarnya. 

Gusni berharap, kebijakan menutup jalan dapat dikaji kembali. 

Jalan- jalan utama semestinya tidak ditutup total. 

Namun diberlakukan buka tutup dengan sistem penjagaan. 

"Kami karyawan juga kalau mau kerja susah."

"Mending pagi dan sore hari dibuka untuk karyawan."

"Ya bisa buka tutup," harapnya. (*)

Disclaimer Tribun Banyumas

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).

Baca juga: Ditangkap, 2 Pembegal Polisi di Dersalam Kudus Masih Berumur Belasan Tahun

Baca juga: Happy Hypoxia Berbahaya bagi Pasien Covid saat Isoman, Ini Saran Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus

Baca juga: Mulai Pukul 18.00 WIB, PJU dari Taman Unyil Kabupaten Semarang sampai Arah Tengaran Dipadamkan

Baca juga: Saya Kira Milik Istri, Viral Medsos Dedi Ambil Handphone Penjaga Konter di Semarang

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved