Teror Virus Corona

Kasus Covid di Kota Semarang Naik dalam 2 Pekan, Dampak Halalbihalal dan Piknik Tipis-tipis Lebaran

Berdasarkan data siagacorona.semarangkota.go.id, hingga Minggu (6/6/2021) pukul 12.00, kasus Covid-19 aktif mencapai 906 kasus.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rika irawati
Shutterstock via Kompas.com
Ilustrasi virus Covid-19. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Kasus Covid-19 di Kota Semarang mengalami kenaikan cukup signifikan dalam dua pekan terakhir.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Moh Abdul Hakam menyampaikan, pada pekan ke-19 tahun 2021, kasus Covid-19 berada di Kota Semarang berada di angka 300-an.

Namun, pada pekan ke-20, kasus Covid-19 melonjak hingga 500-an kasus.

Berdasarkan data siagacorona.semarangkota.go.id, hingga Minggu (6/6/2021) pukul 12.00, kasus Covid-19 aktif mencapai 906 kasus.

Kondisi ini naik tiga kali lipat dibanding dua pekan lalu.

Baca juga: Kasus Covid di Kota Semarang Meningkat, GOR Tri Lomba Juang Ditutup Lagi Sementara

Baca juga: Ganjar Menahan Tawa Hingga Menangis, Begini Isi Tausiah Ustad Dasad Latif Saat di Semarang

Baca juga: Kios Judi Togel Menjamur di Candisari Kota Semarang, Satpol PP Turun Tangan

Baca juga: Berlaku Setiap Selasa, Naik BRT Trans Semarang Boleh Bayar Pakai Botol Air Mineral. Begini Caranya

Terkait kondisi ini, Hakam mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap penularan Covid-19.

Menurutnya, libur Idulfitri 2021 ternyata memicu peningkatan kasus, baik dari pelaku perjalanan maupun dari warga setempat.

Dia berujar, halalbihalal, reuni, dan modus piknik tipis-tipis membuat kasus Covid-19 mengalami lonjakan pasca-Lebaran.

"Rata-rata, masuknya di klaster keluarga. Misal, terkena salah satu tapi habis itu, ibu dan anak-anaknya terpapar. Mereka berasal dari halalbibalal," paparnya.

Namun, Hakam menyampaikan, kenaikan kasus di Kota Semarang juga berasal dari luar kota.

Sejak pertengahan Mei hingga saat ini, kasus dari luar kota yang dirawat di Kota Semarang mengalami peningkatan, mencapai 91,9 persen.

Pada pertengahan Mei, kasus dari luar kota hanya berada di angka 100-an.

Saat ini, dari 906 kasus, sebanyak 531 merupakan warga Kota Semarang dan 375 adalah warga luar kota, di antaranya dari Kudus, Demak, Grobogan, Kabupaten Semarang, Kendal, dan Pati.

Baca juga: Bupati Purbalingga Ingin Koperasi yang Ada Mencontoh KPRI Guyub Rukun, Ini Keunggulannya

Baca juga: Tutup Pelatihan Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana, Wabup Banyumas: Relawan Harus Tahu SOP

Baca juga: Kasus Covid di Kota Semarang Meningkat, GOR Tri Lomba Juang Ditutup Lagi Sementara

Baca juga: Polisi Temukan 300 Pohon Ganja di Rumah Warga di Songgom Brebes, Ditanam di Pot

Dia menyebutkan, jumlah tempat isolasi di Kota Semarang ada 1.178 tempat tidur. Sedangkan kasus di Kota Semarang sudah berada pada angka 900-an.

"Kami harus warning. Kami diminta membantu dari luar kota tapi kami harus hati-hati bahwa di tempat kami juga naik. Prinsipnya, kami mengakomodir warga kami namun kami tetap membantu luar daerah sesuai indikasi kemanusiaan," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved