Berita Jawa Tengah

Dico Sebut 50 UMKM Kendal Sudah Siap Ekspor Produk, Pemkab Bantu Lakukan Ini

Pemkab sedang berkordinasi dengan pihak pengelola Kawasan Industri Kendal (KIK) untuk mewujudkan sebuah RTH di KIK sebagai tempat pengembangan UMKM.

Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/SAIFUL MA'SUM
Istri Bupati Kendal, Chacha Frederica melihat-lihat hasil produk UMKM berupa handmade tas dan kain batik ecoprint saat ekspo UMKM digital, Kamis (3/6/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - 50 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) Kabupaten Kendal diproyeksikan bakal melakukan ekspor produk pada tahun ini.

Di antaranya produk food and beverage, aneka kerajinan, dan beberapa produk olahan lainnya.

Bupati Kendal, Dico M Ganinduto mengatakan, sudah berkordinasi dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) untuk mengawal dan mendampingi para pelaku UMKM Kendal agar bisa segera ekspor produk.

Baca juga: Tekan Laju Pertumbuhan Kasus Covid-19, Puluhan Pegawai Lapas Kendal Disuntik Vaksin

Baca juga: Pemkab Kendal Masih Tutup Stadion Tiap Minggu, Hindari Kerumunan Warga di Akhir Pekan

Baca juga: MPP Kendal Dilaunching, Berikut Catatan Penting Tjahjo Kumolo dan Ganjar Pranowo

Baca juga: Ini Pentingnya UMKM Miliki Izin PIRT Menurut Kun Cahyadi, Kendal Baru 2.300 Pelaku Usaha

Dico juga sudah menyiapkan satu tempat khusus pelayanan ekspor produk UMKM di MPP Kabupaten Kendal yang baru dilaunching. 

Dengan harapan, semua akses menuju ekspor produk hasil UMKM Kendal segera terealisasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kendal

"Kami pastikan UMKM sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi daerah."

"Sudah ada 50 pelaku UMKM siap ekspor, sudah koordinasi dengan LPEI."

"Harapan kami , 50 UMKM ini harus berhasil untuk menularkannya kepada UMKM lain," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (3/6/2021).

Selain itu, lanjut Dico, Pemkab Kendal juga memastikan UMKM yang memiliki produk bagus sudah siap go digital.

Dia juga tengah berkordinasi dengan pihak pengelola Kawasan Industri Kendal (KIK) untuk mewujudkan sebuah RTH di KIK sebagai tempat pengembangan UMKM

"Nah untuk RTH di KIK ini, kami harapkan nantinya terintegrasi dengan UMKM."

"Sudah ada lampu hijau agar cepat terbangun, paling tidak tahun ini agar UMKM bisa berkembang melalui KIK."

"Kami juga akan manfaatkan pusat layanan usaha terpadu (PLUT) untuk kemajuan UMKM," tuturnya.

Bupati Kendal, Dico M Ganinduto bersama istri Chacha Frederica melihat-lihat hasil produk UMKM saat ekspo UMKM digital, Kamis (3/6/2021).
Bupati Kendal, Dico M Ganinduto bersama istri Chacha Frederica melihat-lihat hasil produk UMKM saat ekspo UMKM digital, Kamis (3/6/2021). (TRIBUN BANYUMAS/SAIFUL MA'SUM)

Baca juga: 27 Sekolah di Cilacap Berbagi Ide secara Virtual terkait Tingkatkan Budaya Membaca, Ini Hasilnya

Baca juga: Puluhan Nakes RSUD Cilacap Bukan Terpapar Virus Varian Baru, Hasil Tes Laboratorium UGM Yogyakarta

Kepala Disperinkop UKM Kabupaten Kendal, Kun Cahyadi mengatakan, saat ini sudah ada beberapa produk yang sudah melakukan ekspor ke berbagai negara.

Seperti arang batok kelapa (tempurung kelapa), pupuk organik, hingga olahan keripik ketela.

Dia menjelaskan, di antara produk dengan jumlah ekspor terbanyak adalah arang tempurung kelapa asal Weleri.

Produsen mengambil bahan baku dari berbagai daerah seperti Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera untuk diekspor ke negara lain di Eropa. 

"Yang arang batok kelapa ini di Eropa digunakan sebagai pemanas ruangan."

"Produsennya ada di Weleri dengan rincian ekspor sekira 15 kontainer (30 ton per kontainer) setiap bulan."

"Begitu juga produk lainnya," tutur Kun Cahyadi kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (3/6/2021).

Produk lain yang sudah melangsungkan ekspor adalah pupuk organik dengan menggunakan daun asal Boja diekspor ke Jepang.

Dia berharap, dorongan pemerintah kepada pelaku UMKM Kendal dapat berjalan lancar untuk kemajuan perekonomian masyarakat. 

"Total di Kendal ada 31.000 pelaku UMKM berskala mikro, 9.446 di antaranya sudah terdaftar dalam online data sistem (ODS)."

"Lalu 3.029 UMKM sudah dilakukan pendampingan, dan 2.561 pelaku UMKM telah diberikan dukungan fasilitas pelatihan."

"Kami harapkan akan terus berkembang untuk UMKM Kendal," jelasnya. 

Seorang pelaku UMKM, Munawaroh (52) mengatakan, pendampingan pemerintah kepada para pelaku UMKM sangat dibutuhkan untuk kemajuan pelaku usaha.

Meski berangkat dari hal kecil, Munawaroh berharap produk-produk yang berkualitas akan laku dengan bantuan pemerintah dalam hal pemasaran. 

Seperti contoh dua produk handmade milik Munawaroh berupa tas dan kain dilengkapi batik ecoprint.

"Alhamdulillah tadi Bu Bupati (Chacha Frederica) suka dengan tas dan kain batik ecoprint saya."

"Saya buat menggunakan daun seadanya di pinggiran jalan untuk ecoprintnya."

"Saya jual dengan harga terjangkau, dari Rp 200 ribu hingga Rp 350 ribu untuk tas, dan kain Rp 250 ribu hingga Rp 750 ribu."

"Semoga ke depan bisa berkembang pemasarannya," terangnya. (Saiful Ma'sum)

Baca juga: Warga Dusun Paponan Temanggung Belum Percaya, Orangtua Aisyah Tega Bunuh Anaknya, Ini Kata Mereka

Baca juga: Kronologi Ruwatan Berujung Kematian di Bejen Temanggung, Dukun Sebut Anak Marsidi Titisan Genderuwo

Baca juga: Begini Kronologi Truk Hantam Tiga Motor di Jalur Tengkorak Kertek Wonosobo, Akibatkan Empat Tewas

Baca juga: Jalur Tengkorak Kertek Wonosobo Kembali Memakan Korban, Empat Tewas Dihantam Truk

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved