Berita Jateng

Kasus ART Tewas di Jepara Sisakan Teka-teki, Sempat Dijemput Lima Orang

mengungkapkan bahwa sebelum meninggal, korban sempat dijemput lima orang menggunakan mobil Brio, tanpa sepengetahuan pihak RT.

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: khoirul muzaki
Tito Isna Utama/Tribun Jateng
PEMBOKARAN - Suasana Anggota Bidlabfor, dan Biddokkes Polda Jateng melakukan proses pembongkaran makam di Desa Kerso, Kecamatan Wedung, Kabupaten Jepara. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, JEPARA - Misteri kematian seorang asisten rumah tangga (ART) bernama Khoiriyah (54), warga Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, mulai terkuak setelah muncul sejumlah kesaksian warga sekitar.


Ketua RT 5 RW 1 Desa Kerso, Tholib, mengungkapkan bahwa sebelum meninggal, korban sempat dijemput lima orang menggunakan mobil Brio, tanpa sepengetahuan pihak RT.


“Kronologi awal itu, korban dijemput lima orang bawa mobil Brio. Waktu itu tidak ada laporan ke saya sebagai RT,” ujar Tholib saat ditemui, Kamis (13/11/2025).


Ia mengetahui kejadian itu dari laporan seorang penjual es teh yang berjualan tak jauh dari rumah korban. 


Menurut penjual tersebut, peristiwa penjemputan berlangsung dua minggu sebelum korban meninggal dunia.


“Sempat ada keributan, bahkan kata penjual es teh sempat ada omongan keras. Penjemputan itu sempat digagalkan tapi akhirnya Bu Khoiriyah ikut juga,” jelas Tholib.


Beberapa hari kemudian, korban sempat mendatangi balai desa dan bertemu Petinggi Kerso serta Bandowi, salah satu perangkat desa. 


Saat itu, ia datang bersama seorang pria bertato yang tidak dikenal oleh warga.


“Tiga hari sebelum meninggal, korban datang ke balai desa, menemui petinggi dan Pak Bandowi. Dia diantar orang bertato, tapi siapa namanya tidak tahu,” lanjutnya.


Tak lama setelah itu, Khoiriyah dikabarkan kembali ke tempat kontrakannya. 


Dalam kondisi lemah, ia sempat menemui pemilik kontrakan dan meminta tolong karena mengaku tidak sanggup lagi.


“Korban sempat bilang ke pemilik kontrakan, ‘saya tidak kuat, dua hari tidak makan’. Setelah itu saya tidak tahu lagi,” tutur Tholib.


Pihak keluarga baru mendapat kabar saat polisi memberitahukan bahwa Khoiriyah telah meninggal dunia.


 Proses pengambilan jenazah dilakukan oleh keluarga bersama seorang dokter bernama dr Aris.

Baca juga: Preman Kampung Bawa Parang Rusak Warung Lamongan di Wonosobo, Minta Makan Gratis


Selama ini, keluarga mengaku tidak mengetahui keberadaan Khoiriyah setelah dijemput oleh lima orang tersebut.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved