Lebaran 2021

Keliling Silaturahim Bertelanjang Kaki, Warga Clumprit Pekalongan Rayakan Idulfitri di Tengah Rob

Suasana Idulfitri di Dukuh Clumprit, Kelurahan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Kamis (13/5/2021), terasa berbeda.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/Iwan Arifianto
Nanang Hasyim dan keluarga menerobos rob sambil bertelanjang kaki saat bersilaturahim ke rumah saudara dan tengga di Dukuh Clumprit, Kelurahan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Kamis (13/5/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PEKALONGAN - Suasana Idulfitri di Dukuh Clumprit, Kelurahan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Kamis (13/5/2021), terasa berbeda.

Di saat warga di daerah lain mengenakan serba baru, mulai dari sandal, baju, hingga kopiah, saat bersilaturahim ke sanak famili, warga Dukuh Clumprit sebaliknya.

Mereka memilih bertelanjang kaki saat berkunjung ke rumah tetangga dan sanak saudara.

Ini terpaksa dilakukan agar mereka mudah menerjang rob yang menggenangi permukiman mereka.

"Mau pakai sandal, percuma, sini kena rob. Nanti malah jatuh karena jalanan berupa batako, jadi licin," ungkap Nanang Hasyim, warga Clumprit, Kamis.

Baca juga: Empat Pemudik di Pekalongan Positif Covid-19, Dinkes Bakal Perbanyak Rapid Tes Antigen

Baca juga: Casmono Lihat Asap saat Pulang dari Masjid, Gudang Barang Bekas di Kedungwuni Pekalongan Terbakar

Baca juga: Panggung Kahanan Berakhir di Pekalongan, Ganjar Pranowo: Kalau Mau Dilanjut, Silakan Lanjut

Baca juga: Mercon yang Dibuat Meledak, Seorang Remaja di Pekalongan Tewas dan 4 Temannya Terluka

Tak hanya Nanang, seluruh anggota keluarga yang ikut berkeliling ke rumah tetangga dan kerabat ikut bertelanjang kaki. Bahkan, warga lain juga melakukan.

"Dari pada jatuh, baju basah semua, ya sudah, ga pakai sandal," bebernya.

Menurut Nanang, dua kali Lebaran ini, rob menggenangi Clumprit saat warga bersilaturahim.

Air rob di wilayah tersebut tak bisa surut, imbas dari penurunan muka tanah dan matinya fungsi pompa air yang ada.

Ketinggian rob, menurut Nanang, bervariasi, mulai mata kaki hingga lutut orang dewasa.

Tentu, kata dia, kondisi ini mengganggu warga tak hanya saat merayakan Idulfitri tetapi juga aktivitas sehari-hari.

"Ya, sangat mengurangi kekhusyukan menjalani Lebaran yang seharusnya dijalani dengan suka cita," jelasnya.

Warga lain, Mohammad Fatah Rozak mengatakan, ada tiga RT di Dukuh Cumprit yang terdampak rob. Yakni, di RT 06 RW 07, RT 05 RW 07, dan RT 05 RW 08.

"Total, sekira ada 360 warga terdampak," ujarnya.

Baca juga: Dua Perampok Satroni Ruko Kelontong di Jalan Dargo Semarang saat Takbiran, Gasak Uang Rp 200 Juta

Baca juga: Salat Id di Pendopo Wijayakusuma Cakti Cilacap, Bupati Tatto: Kembali Fitrah, Hidup Benar dan Baik

Baca juga: Hari H Lebaran, Arus Lalu Lintas di Pos Penyekatan Ajibarang Banyumas Lancar. Lonjakan Terasa di H-2

Baca juga: Israel Serang Gaza Sehari Jelang Idulfitri, Serbuan Berlangsung Sepanjang Hari Sejak Matahari Terbit

Menurutnya, banjir rob sudah dua tahun mengenangi wilayah tersebut.

Hal itu imbas dari saluran air yang tak dapat menampung debit air yang tinggi.

Sementara, pompa air di saluran tiga yang menjadi andalan di wilayah tersebut, terendam banjir rob.

"Air rob ga bisa surut," katanya.

Saat ini, menurutnya, warga hanya bisa pasrah. Mereka, sesekali melakukan kerja bakti agar jalan tak licin dilalui warga.

Sedangkan untuk mengatasi rob, mereka sudah mengadu ke Pemkot Pekalongan.

"Kami berharap, pemkot segera membantu warga agar persoalan rob ini dapat teratasi. Banjir rob ini sangat menganggu warga, baik secara ekonomi maupun psikologi," terangnya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved