Berita Internasional
Israel Serang Gaza Sehari Jelang Idulfitri, Serbuan Berlangsung Sepanjang Hari Sejak Matahari Terbit
Jelang Idulfitri, Israel melancarkan serangan udara di Gaza, Rabu (12/5/2021). Bahkan, rentetan serangan dilancarkan sejak matahari terbit.
TRIBUNBANYUMAS.COM, GAZA - Jelang Idulfitri, Israel melancarkan serangan udara di Gaza, Rabu (12/5/2021). Bahkan, rentetan serangan dilancarkan sejak matahari terbit dengan menyasar lusinan target.
Dalam beberapa menit, aksi ini memicu ledakan yang menggetarkan seluruh Gaza.
Serangan udara berlanjut sepanjang hari, memenuhi langit dengan pilar asap.
Kondisi ini membuat jalanan di Kota Gaza, pada malam hari menyambut Idulfitri, menyerupai kota hantu.
Orang-orang berkerumun di dalam ruangan. Tidak ada malam yang semarak, belanja, dan restoran yang ramai pada malam terakhir Ramadhan.
Pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Mesir mengatakan bahwa upaya gencatan senjata sedang dilakukan tetapi tidak ada tanda-tanda kemajuan.
Letusan kekerasan saat ini dimulai sebulan lalu di Yerusalem. Polisi Israel, selama bulan suci Ramadan, melakukan tindakan keras, setelah ancaman penggusuran puluhan keluarga Palestina oleh pemukim Yahudi memicu protes dan bentrokan dengan polisi.
Baca juga: Balas Serangan Roket, Jet Tempur Israel Serang Hamas di Gaza
Baca juga: Israel Serang Gaza, Sirine Peringatan Tembakan Roket dari Palestina Terdengar di Perbatasan
Titik fokusnya adalah Masjid Al Aqsa, yang dibangun di atas kompleks puncak bukit yang dihormati oleh orang Yahudi dan Muslim.
Di lokasi itu, polisi Israel menembakkan gas air mata dan granat kejut ke arah pengunjuk rasa yang melemparkan kursi dan batu ke arah mereka.
Hamas, yang mengaku membela Yerusalem, meluncurkan rentetan roket dari kota itu pada Senin (10/5/2021) malam, memicu pertempuran beberapa hari terakhir.
Militer Israel mengatakan, militan Hamas telah menembakkan sekitar 1.500 roket hanya dalam tiga hari.
Itu kira-kira sepertiga jumlah yang ditembakkan selama seluruh perang 2014.
Israel, dalam periode yang sama, telah menyerang lebih dari 350 sasaran di Gaza, sebuah wilayah kecil di mana 2 juta warga Palestina tinggal di bawah blokade Israel-Mesir, sejak Hamas mengambil alih kekuasaan pada 2007.
Dua brigade infanteri dikirim ke daerah tersebut, menunjukkan persiapan untuk kemungkinan invasi lapangan.