Berita Internasional
Israel Serang Gaza Sehari Jelang Idulfitri, Serbuan Berlangsung Sepanjang Hari Sejak Matahari Terbit
Jelang Idulfitri, Israel melancarkan serangan udara di Gaza, Rabu (12/5/2021). Bahkan, rentetan serangan dilancarkan sejak matahari terbit.
Kepala PBB Antonio Guterres mengutuk peluncuran roket tanpa pandang bulu dari daerah sipil di Gaza menuju pusat populasi Israel.
Akan tetapi, dia juga mendesak Israel untuk menunjukkan pengendalian maksimum.
Sementara itu, AP melaporkan, Menteri Luar Negeri AS Antony J Blinken menelepon Netanyahu untuk mendukung hak Israel untuk membela diri.
Dia mengatakan, telah mengirim seorang diplomat senior ke kawasan itu untuk mencoba meredakan ketegangan.
Taktik Israel
Dalam taktik yang menggemakan perang masa lalu, Israel mulai menargetkan anggota senior sayap militer Hamas.
Serangan ini meratakan tiga gedung bertingkat tinggi, dalam taktik yang telah menarik perhatian internasional di masa lalu.
Israel mengklaim semua bangunan itu menampung pusat operasi Hamas. Tetapi, bangunan itu juga termasuk apartemen dan bisnis tempat tinggal.
Baca juga: Bek PSIS Semarang Pratama Arhan Masuk 28 Nama untuk Kualifikasi Piala Dunia di Dubai, Ini Daftarnya
Baca juga: Idulfitri Bersamaan dengan Hari Kenaikan Isa Almasih, Gubernur Ganjar: Ini Berkah untuk Indonesia
Baca juga: Silaturahim Lewat Video Call, Cerita Pegawai BPBD Banyumas Tugas di Tempat Karantina saat Lebaran
Dalam semua kasus, Israel mengklaim melepaskan tembakan peringatan. Itu disebut memungkinkan orang lain untuk melarikan diri, dan tidak ada laporan tentang korban sipil.
Melansir AP pada Rabu malam, Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan, jumlah korban tewas meningkat menjadi 65 warga Palestina, termasuk 16 anak-anak dan lima wanita.
Hamas membenarkan tewasnya tujuh militan dan mengakui bahwa seorang komandan tertinggi dan beberapa anggota lainnya tewas.
Sementara, Israel melaporkan, tujuh orang tewas, empat orang di antaranya tewas pada Rabu.
Korban termasuk seorang tentara yang terbunuh oleh rudal anti-tank dan seorang anak berusia 6 tahun yang terkena serangan roket.
Militer Israel mengklaim, jumlah militan yang terbunuh jauh lebih tinggi daripada yang diakui Hamas.
Letnan Kolonel Jonathan Conricus, seorang juru bicara militer Israel mengatakan, sedikitnya, hari itu, ada 14 militan tewas.