Berita Jawa Tengah
Tak Hanya Rusak, Banyak Hydrant yang Tertutup Lapak Pedagang, Hasil Pengecekan Satpolkar Kendal
Berdasarkan data, ada 117 kasus kebakaran di Kabupaten Kendal sepanjang 2020 sehingga pada 2021 ini harus diantispasi sedini mungkin.
Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
"Sejak 2019 banyak hydrant yang kondisinya tidak maksimal, bahkan ada tidak berfungsi sama sekali atau rusak."
"Ini data 2019 sehingga kami mengecek seluruh kondisinya," katanya.
Lebih lanjut, Ria menuturkan, kondisi memprihatinkan juga terlihat pada letak hydrant di sejumlah pasar.
Katanya, petugas banyak menemukan letak hydrant yang tertutup dengan lapak pedagang.
Kondisi ini tentunya menyulitkan petugas manakala terjadi bencana kebakaran di wilayah pasar.
"Padahal seharusnya paling tidak dua meter dari hydrant harus kosong dari apapun, karena untuk memudahkan petugas ketika menjangkau hydrant."
"Hampir semua hydrant yang berada di area pasar selalu tertutup oleh lapak penjual."
"Maka kami akan berkordinasi dengan Disdag Kabupaten Kendal agar ada penertiban," ujarnya.
Ria Listiana berharap, setelah pengecekan ini dilakukan, pihak yang berwenang bisa menindaklanjuti dengan perbaikan.
Sehingga fungsi hydrant sebagai alat bantu pemadaman kebakaran bisa difungsikan.
"Kami antisipasi sedini mungkin bahaya bencana kebakaran."
"Berdasarkan data pada kami, ada 117 kasus kebakaran di sepanjang 2020 sehingga pada 2021 ini harus diantispasi sedini mungkin," tuturnya. (Saiful Ma'sum)
Baca juga: Kasus Dugaan Korupsi Dana Kunker DPRD Blora, Masih Tunggu Petunjuk Kejati Jateng
Baca juga: MPP Blora Diklaim Tercepat di Indonesia, Rencananya Grand Launching Sebelum Lebaran
Baca juga: Begini Cara Siswanto Curi Kabel Telkom di Kabupaten Semarang, Dua Pelaku Lainnya Masih Buron
Baca juga: Tak Ada Pos Penyekatan Pemudik di Kabupaten Semarang, Hanya Ada 14 Pos Pantau. Ini Fungsinya