Berita Banjarnegara Hari Ini
Warga Candiwulan Banjarnegara Tak Bakal Bingung di Masa Paceklik, Lumbung Pangan Jadi Dewa Penolong
Saat musim paceklik, termasuk wabah berkepanjangan yang melumpuhkan perekonomian penduduk, lumbung jadi dewa penolong bagi mereka.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Sebuah bangunan mirip rumah panggung tampak berbeda dengan rumah-rumah penduduk lainnya di Desa Candiwulan, Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara.
Warga setempat menyebutnya lumbung.
Dalamnya bukan untuk tempat tinggal, melainkan gudang penyimpanan.
Baca juga: Wisata Dieng Justru Ramai Jelang Ramadan, Disparbud Banjarnegara: Akhir Pekan 19.880 Wisatawan
Baca juga: Pedagang Pasar Induk Banjarnegara Kini Bernapas Lega, Sisa Pembiayaan Dibebaskan Pasca Kebakaran
Baca juga: SD Terpencil di Banjarnegara Tak Lagi Terkendala Internet, Pembelajaran Gunakan Satelit LAPAN
Baca juga: Tiang Jembatan Ambrol di Penusupan Banjarnegara, Hanya Motor dan Pejalan Kaki yang Boleh Melintas
Meski strukturnya sederhana, bangunan ini amat berarti bagi warga.
Berton-ton gabah petani tersimpan rapi di dalamnya.
Di luar sana, banyak masyarakat yang mengkhawatirkan ancaman krisis pangan karena pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.
Tetapi sepertinya ini tidak berlaku bagi masyarakat Candiwulan.
Mereka punya cadangan pangan yang cukup untuk bertahan walau krisis menghadang.
Desa itu dikelilingi sawah yang menghampar.
Setiap panen melimpah pangan.
Tetapi bukan itu saja yang membuat warga tenang.
Mereka punya lumbung pangan yang masih dilestarikan.
Meski di tempat lain keberadaannya sudah tersisihkan.
Saat musim paceklik, termasuk wabah berkepanjangan yang melumpuhkan perekonomian penduduk, lumbung jadi dewa penolong bagi mereka.
Ini alasan warga Desa Candiwulan masih merawat lembaga tradisional itu sampai sekarang.