Berita Banjarnegara Hari Ini
Warga Candiwulan Banjarnegara Tak Bakal Bingung di Masa Paceklik, Lumbung Pangan Jadi Dewa Penolong
Saat musim paceklik, termasuk wabah berkepanjangan yang melumpuhkan perekonomian penduduk, lumbung jadi dewa penolong bagi mereka.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
Kades Candiwulan, Supardaya mengatakan, keberadaan lumbung padi di desanya sudah sejak zaman dahulu.
“Itu sudah sejak dahulu, yang berjalan di 4 RT,” katanya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (7/4/2021).
Keberadaan lumbung yang masih bertahan di era modern itu membuktikan, lembaga itu telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, khususnya petani.
Semangat petani merawat lumbung pangan ini patut diacungi jempol.
Supardaya mengatakan, pendirian lumbung pangan dilandasi kesadaran warga dalam menjaga ketahanan pangan.
Lumbung pangan, kata dia, begitu dirasakan manfaatnya, terutama saat masa paceklik yang biasanya terjadi di musim kering.
Saat persediaan pangan rumah tangga menipis, atau bahkan habis, warga bisa meminjam gabah di lumbung.
Dari gabah pinjaman itu, warga bisa mencukupi kebutuhan pangannya sembari menunggu musim panen datang.
Mereka tentu wajib mengembalikan, namun bukan dalam bentuk uang.
Saat panen tiba, warga mengembalikan pinjaman dengan gabah hasil panennya.
"Misal pinjamnya sekuintal gabah, nanti dikembalikan saat panen satu kuintal lebih 15 kilogram," katanya.
Supardaya mengatakan, stok gabah lumbung berawal dari iuran warga atau anggota yang punya komitmen sama untuk mengelola lembaga itu.
Iuran pokok dari anggota mulanya berupa gabah 50 kilogram.
Gabah itu kemudian diputar atau dipinjamkan lagi kepada anggota.
Semakin lama, stok gabah di lumbung kian banyak karena ada kelebihan pengembalian dari para peminjam.