Berita Pendidikan

Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka Digelar April, Berikut Jadwal dan Skema Pelaksanaannya di Jateng

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, uji coba akan dilakukan di masing-masing 35 SMP, SMA, SMK, dan MA di Jawa Tengah pada awal April ini.

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: deni setiawan
KOMPAS.com/Dian Ade Permana
DOKUMENTASI - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau PTM di SMP Negeri 6 Salatiga, Rabu (17/3/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANg  - Pemprov Jateng merencanakan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di Jawa Tengah digelar pada 5-16 April 2021.

Sebanyak 140 sekolah dilibatkan dalam pelaksanaan uji coba itu.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, uji coba akan dilakukan di masing-masing 35 SMP, SMA, SMK, dan MA di Jawa Tengah.

Uji coba PTM belum dilakukan di tingkat SD, TK, maupun PAUD atas dasar masukan dari sejumlah ahli.

Baca juga: Perketat PPKM Mikro! Kapolda Jateng Singgung Penambahan Kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Semarang

Baca juga: Politisi PKB Denny Septiviant Resmi Jadi Anggota DPRD Jateng, Gantikan Almarhum Romli Mubarok

Baca juga: Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di Jateng Digelar Serentak 5 April, Dipilih 4 Sekolah Setiap Daerah

Baca juga: Gubernur Jateng: Prokes KBM Tatap Muka Tidak Bisa Ditawar Alias Harus 100 Persen

"Untuk SD, TK, dan PAUD belum dilakukan."

"Karena ada masukan dari para ahli termasuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk menunda terlebih dahulu," kata Ganjar kepada Tribunbanyumas.com, Senin (22/3/2021).

Pelaksanaan uji coba PTM, kata dia, akan dilaksanakan dengan ketentuan ketat.

Sekolah dan orangtua siswa wajib melakukan protokol kesehatan dari siswa berangkat, di dalam sekolah, hingga pulang ke rumah.

"Semua sekolah yang menggelar PTM juga harus menyiapkan sarana prasarana protokol kesehatan."

"SOP (prosedur standar operasional) harus ketat dan kami akan minta laporan harian dari pelaksanaan itu," jelasnya.

Dia menerangkan, setelah uji coba tahap pertama sukses, maka akan dilakukan evaluasi pada 19-23 April 2021.

Setelah itu, uji coba tahap kedua akan digelar pada 26 April- 7 Mei 2021 dengan penambahan jumlah sekolah atau penambahan siswa.

"Sementara pada 12 Juli sampai September 2021 akan dilakukan uji coba tahap ketiga yang diharapkan sudah ada adaptasi baru."

"Bisa saja nanti sekolahnya ditambah atau jumlah siswanya yang ditambah dalam pelaksanaan itu," ucapnya.

Pelaksanaan PTM, lanjutnya, juga harus mempertimbangkan kondisi wilayah secara epidemiologis.

Dinas Kesehatan dan Satgas akan terus melakukan pemantauan serta pendampingan pelaksanaan program ini.

"Selain itu, semua guru yang melaksanakan PTM, kami minta divaksin agar mereka aman."

"Kami sudah meminta Disdikbud dan Dinkes menginventarisasi sekolah yang akan melaksanakan tatap muka serta melakukan vaksinasi secepatnya," imbuhnya.

Baca juga: Kombatan Desak Kejari Purwokerto Bongkar Dalang Dugaan Korupsi JPS Banyumas

Baca juga: Serahkan LKPJ 2020 ke DPRD, Bupati Purbalingga Klaim Kesejahteraan Warga Meningkat

Baca juga: Begini Cara Alumni Ponpes Al Mukmin Ngruki di Banjarnegara Lawan Stigma Teroris

Baca juga: Masih Polemik, Pengambilan Batu Nisan di Makam Stanagede Wonosobo, Ini Komentar Kadus Mojotengah

Sementara itu, Plt Kepala Disdikbud Jateng, Hari Wuljanto menambahkan, setiap sekolah yang akan menggelar PTM wajib mematuhi pedoman pembinaan pengawasan satuan pendidikan yang dikeluarkan Kemenkes.

Nantinya, pihaknya akan menggandeng instansi terkait dalam hal pengawasan.

"Kami sudah menggelar rapat koordinasi dengan lintas sektoral, termasuk kabupaten/kota dan Kemenag terkait hal ini."

"Mereka sudah mengusulkan nama-nama sekolah yang akan melakukan PTM," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (22/3/2021).

Tidak menutup kemungkinan, ada kabupaten/kota yang mengusulkan lebih dari satu jenjang pendidikan PTM.

Hal itu nantinya diserahkan kepada Bupati atau Wali Kota dengan pengawasan ketat dan pendampingan dari Pemprov Jateng.

"Kalau ada satu siswa saja yang positif, maka PTM harus ditutup."

"Sekolah yang terdapat kasus positif, harus memperbaiki prokesnya, memenuhi sarana prasarananya."

"Jika setelah evaluasi dimungkinkan untuk dibuka kembali, maka akan dibuka."

"Jadi lebih fleksibel saja," ucapnya.

Dalam pelaksanaan PTM, Hari mengatakan, pelaksanaannya hanya diikuti 70-110 siswa per sekolah.

Jam pembelajaran tidak lebih dari 4 jam sehari, dengan satu mata pelajaran maksimal 30 menit tanpa istirahat.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Jateng, Quatly Abdulkadir Alkatiri sepakat agar pembelajaran tatap muka segera digelar.

Menurutnya, jika PTM digelar, bakal berpengaruh terhadap roda perekonomian masyarakat.

"Karena dengan segera digelarnya pembelajaran tatap muka, akan mendorong sendi-sendi perekonomian Jawa Tengah untuk bangkit."

"Lantaran nilai pertumbuhan ekonomi kini mulai menurun," kata Quatly.

Pada 2020, angka kemiskinan dan pengangguran di Jawa Tengah meningkat akibat pandemi.

Lantaran pandemi Covid 19, pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah pada kuartal I di 2020, turun menjadi 2, 61 persen.

Di kuartal II, turun dratis menjadi minus 5,42 persen, dan di kuartal III menjadi minus 3,92 persen.

Dia meminta pemerintah untuk segera menyelesaikan proses vaksinasi bagi tenaga pendidik agar pembelajaran tatap muka segera digelar. (Mamduh Adi)

Baca juga: Vaksinasi Saat Ramadan, Batalkah Puasanya? Begini Kata Kemenag Karanganyar

Baca juga: Bocah Warga Argopeni Kebumen Ini Masih Trauma, Jadi Korban dan Saksikan Keluarganya Diserang Celurit

Baca juga: Saudara Sepupu Dibunuh di Cilacap, Korban Lagi Hamil Tujuh Bulan, Alasan Pelaku Takut Ketahuan Istri

Baca juga: Jelang PTM di Banyumas, Vaksinasi Diprioritaskan bagi 250 Guru dan Tenaga Administrasi di 5 Sekolah

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved