Berita Pendidikan Hari Ini
Gubernur Jateng: Prokes KBM Tatap Muka Tidak Bisa Ditawar Alias Harus 100 Persen
Harus ada tim asesor yang memantau prokes berjalan 100 persen di semua sekolah yang akan melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SALATIGA - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta sekolah menjamin penerapan protokol kesehatan (prokes) virus corona (Covid-19) berjalan penuh sebelum membuka pembelajaran tatap muka (PTM).
Hal tersebut disampaikannya ketika melakukan pengecekan langsung persiapan PTM di Kota Salatiga, Rabu (17/3/2021).
Menurut Ganjar, dari beberapa sekolah yang dikunjungi seperti SMA Negeri 2 Salatiga, SMK Negeri 1 Salatiga, SMP Negeri 6 Salatiga, dan SD Negeri Dukuh 01 Salatiga.
Dari sekolah tersebut, terkait penerapan prokes dinilai telah berjalan baik.
Baca juga: Gubernur Ganjar Puji Uji Coba Sekolah Tatap Muka di Salatiga, Ini yang Menjadi Perhatiannya
Baca juga: 3.976 Guru Sekolah Negeri dan Swasta di Salatiga Bakal Divaksin Covid-19, Pelaksanaan Tunggu Stok
Baca juga: Salatiga Mulai Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah, Disdik Sebut 90 Persen Orangtua Setuju
Baca juga: Kami Merasa Dipandang Sebelah Mata, Penataan Kawasan Kumuh Selalu Terbentur Anggaran di Salatiga
Di SMP dan SD para siswa berangkat diantar orangtua, sebagian ada yang berjalan kaki.
Kemudian jumlah maksimal perkelas hanya 50 persen dan jam pembelajaran 90 menit.
"Kami ingin memastikan semua siap melaksanakan itu (prokes)."
"Harus 100 persen, tidak boleh 99,9 persen."
"Ya fasilitasnya, prosedurnya, sarana prasarananya, dan lainnya."
"Guru harus memastikan itu berjalan, dan Disdikbud kami minta mengontrol langsung dan memastikan semuanya berjalan," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (17/3/2021).
Dia menambahkan, semua sekolah memastikan sarana prasarana protokol kesehatan berjalan.
Harus ada tim asesor yang memantau prokes berjalan 100 persen di semua sekolah yang akan melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Tidak hanya siswanya, Ganjar meminta para guru juga disiplin dalam pelaksanaan protokol kesehatan.
Sebab faktanya, ada guru yang beberapa waktu lalu yang positif Covid-19.
"Makanya tim asesor harus benar-benar melakukan assesment, SOP dan protokol kesehatan harus dipegang betul."