Berita Politik

Diiming-Imingi Uang Puluhan Juta agar Mau Ikut KLB, Ketua DPC Demokrat Pekalongan Ngumpet di Kamar

Beberapa ketua DPC Partai Demokrat di Jawa Tengah mengaku diiming-imingi uang hingga ratusan juta rupiah agar mau mendukung KLB.

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/MAMDUKH ADI PRIYANTO
Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Pekalongan, Mashadi (berdiri), saat Rakorda di Kota Semarang, Minggu (7/3/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Beberapa ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat di Jawa Tengah mengaku diiming-imingi uang hingga ratusan juta rupiah agar mau mendukung kongres luar biasa (KLB).

Satu di antara mereka yang mendapat tawaran itu adalah Ketua DPC Demokrat Kabupaten Pekalongan, Mashadi.

Dia menceritakan, tawaran itu datang dari mantan pemimpin Demokrat di Jateng yang telah dipecat partai.

"Sekitar dua pekan yang lalu, hari Minggu, saya diajak mantan kader partai, bertemu di satu kafe di Kota Pekalongan. Saya ada bukti rekaman 30 menit. Saya ditawari bergabung mengikuti KLB dengan iming-iming uang. DP-nya Rp 30 juta," kata Mashadi saat Rakorda Demokrat di Kota Semarang, Minggu (7/3/2021).

Baca juga: Kompak Tolak KLB Deli Serdang, DPD dan DPC Demokrat Jateng Menyatakan Setia pada Keluarga SBY

Baca juga: Bukan Moeldoko, Pemerintah Masih Akui AHY sebagai Ketum Partai Demokrat. Begini Penjelasan Mahfud MD

Baca juga: Mantan Ketua DPC Partai Demokrat Blora: Tidak Ada Iming-imingan Uang Ikuti KLB di Deli Serdang

Baca juga: Tanggapi KLB di Deli Serdang, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Tegal: Tidak Elegan dan Menjijikkan

Jika mau, lanjutnya, DP tersebut akan langsung diserahkan dengan tanda tangan.

Namun, ia menegaskan, bertekad tidak mengkhianati Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), apapun risikonya.

"Berkali-kali saya dibujuk rayu dengan berbagai dalih. Katanya, saya mau diganti sebagai ketua DPC. Namun, saya bersikukuh, satu tujuan mendukung AHY," ujarnya.

Tidak cukup di situ, sebelum dirinya pulang dari kafe tersebut, datang mantan kader lain yang memberi tawaran serupa.

"Dia malah to the point yang meminta saya untuk bergabung. Yang katanya, Demokrat pada 2024 (pemilihan presiden/pilpres), mau mencalonkan putranya bapak presiden. Itu katanya. Saat itu, saya juga tidak mau," ujarnya.

Upaya menggaet hati Mashadi tak sampai di situ. Mantan kader itu juga mendatangi rumah Mashadi setelah pertemuan mereka di kafe.

"Sampai ke rumah, ternyata saya diikuti sampai rumah. Saat itu, saya berada di kamar dan mobil untungnya diparkir di belakang rumah sehingga mereka tidak tahu apakah saya sudah sampai rumah atau belum," katanya.

"Lalu, saya minta orang rumah bilang kepada mereka bahwa saya ke Semarang untuk mengantar anak kuliah, setelah itu mereka pergi," ucapnya.

Baca juga: Sejumlah Pria Lecehkan Perempuan Diduga Gelandangan di Pekalongan, Aksinya Terekam CCTV dan Viral

Baca juga: Aktor Korea Ji Soo Putuskan Wajib Militer di Tengah Isu Pelaku Perundungan saat SMP

Baca juga: Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Pemkab Kendal Berani Pasang Target PAD Wisata Rp 1,8 Miliar

Baca juga: 51 Orang Diswab, Sempat Kontak Erat dengan 5 Pedagang Positif Covid-19 Pasar Jambangan Karanganyar

Ia menegaskan, bujuk rayu untuk keluar dari barisan AHY dan SBY benar adanya.

Isu yang selama ini berkembang, kata dia, sudah bukan isu lagi, melainkan menjadi fakta.

Sebelumnya, mantan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Blora, Bambang Susilo, menampik adanya iming-iming uang dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved