Berita Jawa Tengah
Bersama BPBD Temanggung, Ini Solusi Pemdes Traji Atasi Amblesnya Rumah Warga Akibat Saluran Air
Bencana amblesnya lantai rumah warga itu akibat pecahnya gorong-gorong saluran air di bawah rumah warga di Dusun Karang Senen, Desa Traji, Temanggung.
Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, TEMANGGUNG - Adanya bencana amblesnya lantai rumah warga di Dusun Karang Senen RT 01 RW 05, Desa Traji, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung menjadi perhatian pemerintah desa setempat.
Bencana amblesnya lantai rumah warga itu akibat pecahnya gorong-gorong saluran air di bawah rumah warga.
Baca juga: Lantai Rumah Warga Parakan Temanggung Ambles dan Muncul Air, Ternyata Ada Gorong-gorong Pecah
Baca juga: Angin Ribut Porak Porandakan 11 Bangunan di Temanggung, Ini Data Kerusakan Menurut BPBD
Baca juga: Sebagian EWS Perlu Perbaikan, Sudah Tidak Berfungsi Optimal, BPBD Temanggung Coba Upayakan Hal Ini
Baca juga: Pemkab Temanggung Ajukan Program Revitalisasi Kota Pusaka Parakan, Nilainya Capai Rp 10 Miliar
Sekdes Traji, Karyanto mengatakan, pihak pemerintah desa sudah melakukan peninjauan lokasi rumah yang mengalami musibah tanah ambles tersebut.
Sebagai solusinya, pihak desa akan melakukan pengkajian bersama BPBD dan dinas terkait untuk melakukan normalisasi saluran.
Yakni dengan cara membelokkan saluran agar tidak melintas di bawah bangunan.
"Kades, Kaur Perencanaan, dan Kadus sudah survei."
"Kades langsung perintah agar berkordinasi lebih lanjut dengan BPBD Kabupaten Temanggung," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (18/2/2021).
Kaur Perencanaan Desa Traji, Budi Arifin menjelaskan, pihaknya akan bertanggungjawab terkait normalisasi saluran air tersebut.
Hanya saja, perlu melalui beberapa tahapan dan tidak serta merta bisa dianggarkan seketika itu juga.
"Setelah kami survei pasca kejadian malam itu, ada hujan deras dan banjir, saluran tertutup sampah dan akhirnya jebol, pecah."
"Keramik sampai terkelupas dan ambles," tuturnya.
Kata Budi, warga sekitar sudah berupaya gotong-royong membersihkan dan memperbaiki gorong-gorong agar air tidak muncul kembali.
Terkait dengan normalisasi saluran, Budi mengatakan, sudah berkordinasi dengan pemilik lahan, pemilik rumah, dan warga sekitar.
Tujuannya agar segera dilakukan pembelokan gorong-gorong, tidak berada di bawah bangunan.
Dia juga memastikan bahwa semua sudah setuju dan siap membantu, tinggal menunggu anggaran.
"Setelah melihat lokasi, permintaan untuk normalisasi sudah aman."
"Namun, tetap tunggu penganggaran secepatnya."
"Harapannya saluran air itu tidak di dalam rumah lagi."
"Pemilik lahan, pemilik rumah, dan warga sekitarnya sudah bersedia."
"Tinggal penganggaran dan aksinya," jelasnya.
Kadus Karang Senen, Juwahir menambahkan, pihaknya sudah melakukan kordinasi dengan BPBD untuk membantu langkah-langkah penanganannya.
Termasuk bantuan logistik material juga tenaga.
"Warga juga sudah siap membantu jika gerakan bersama dimulai, untuk penggalian."
"Secepatnya akan kami kordinasikan dengan mitra desa untuk melindungi warga," ucapnya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (18/2/2021).
Kalakhar BPBD Kabupaten Temanggung, Dwi Sukarmei menambahkan, kerugian akibat bencana tersebut diperkirakan mencapai Rp 11 juta.
Guna membantu perbaikan mendesak, BPBD menyalurkan bantuan berupa semen untuk meringankan perbaikan gorong-gorong dan pengecoran lantai rumah sementara.
"BPBD, pemerintah desa, kecamatan, TNI dan Polri melakukan tinjauan lokasi dan koordinasi guna mengantisipasi bencana susulan," terangnya. (Saiful Ma'sum)
Baca juga: Moh Toha Jabat Plh Bupati Kendal: Kami Tuntaskan Program yang Masih Berjalan, Semisal PPKM Mikro
Baca juga: Hati-hati, Jalan Kendal-Temanggung via Pageruyung Ambles. Kendaraan Harus Bergantian
Baca juga: Berakhir Damai, Pembakar Rumah dan Mobil di Pulosari Pemalang Minta Maaf. Dipicu Usaha Rental
Baca juga: Anak Punk Menjamur di Jalan Pantura Pemalang: Dua Bocah Kalang Kabut Diteriaki Ayah saat Ngamen