Berita Jateng
Usul ke Pusat, Ganjar Minta PPKM Dilakukan di Seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Bali: Lebih Efektif
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengusulkan ke pemerintah pusat agar PPKM dilakukan secara serentak di kabupaten/kota di Jawa Bali.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengusulkan ke pemerintah pusat agar pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dilakukan secara serentak di kabupaten/kota di Jawa Bali.
Hal itu disampaikan saat rakor dengan Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC- PEN), Luhut Binsar Panjaitan, di kompleks Kantor Pemprov Jateng, Minggu (31/1/2021) malam.
Dalam keterangan tertulis, Ganjar mengatakan, usulan tersebut menyusul pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut PPKM jilid pertama tidak efektif menekan angka penyebaran Covid-19 di Indonesia.
"Memang, PPKM jilid pertama itu tidak efektif maka ada PPKM jilid kedua. Evaluasi malam ini, sekarang tinggal sepekan dan dirasa dampaknya kurang," kata Ganjar.
• Ganjar Siapkan Reward Bagi Daerah The Best Vaksinasi, Jateng Diapresiasi Mendagri dan Menkes
• Tren Positif PPKM Jilid Pertama di Jateng, Tingkat Keterisian Kamar Isolasi di Bawah 70 Persen
• Investasi Dalam Negeri Jadi Andalan di Jateng saat Pandemi, Ini Penjelasan Lengkap Ratna Kawuri
• Bawaslu Jateng Dinobatkan sebagai Badan Publik Paling Informatif se-Indonesia
Dalam rapat yang diikuti jajaran Forkompimda dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju itu, Ganjar menyatakan, PPKM serentak di seluruh wilayah Jawa Bali itu diyakini akan memberikan dampak positif.
Sebab, semua akan bergerak bersama-sama berpartisipasi menekan angka penyebaran Covid-19.
Ia menceritakan, kondisi di Jateng, saat awal PPKM hanya diterapkan di tiga wilayah daerah, yaitu Semarang Raya, Solo Raya, dan Banyumas Raya.
Lalu, menyusul Rembang, Pati, Kudus, Brebes, dan Kabupaten Magelang.
Namun, kepala daerah lain, di luar daerah tersebut, turut berpartisipasi melakukan hal serupa.
"Respon seluruh bupati/wali kota di Jateng bagus dan semuanya ikut menerapkan. Sebab, mereka menganggap, ini penting dan butuh partisipasi semuanya. Jadi, memang harus seperti itu," ujarnya.
Secara hasil, pelaksanaan PPKM jilid pertama di Jateng, Ganjar mengklaim sudah menunjukkan hasil positif.
Kondisi itu bisa dilihat dari okupansi atau tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit di Jateng, rata-rata di bawah 60 persen.
"Jadi capaiannya muncul dari sisi penanganan kesehatan. Tempat tidur isolasi dan ICU, semuanya terkendali. Bahkan, untuk tempat isolasi terpusat yang kami sediakan, sampai hari ini tidak pernah penuh," katanya.
• Mulai Hari Ini, Bioskop di Kota Tegal Buka Lagi. Pengunjung Dilarang Makan di Gedung Sinema
• Dinilai Tak Jadi Contoh, Guru di Banyumas Dilarang Pamer Makan Bareng Teman saat WFH
• Viral, Video Nenek Asal Cilacap Diarak Warga. Tertangkap Mencopet di Pasar Mandiraja Banjarnegara
• Nekat Terobos Hujan Angin, Petani di Wonogiri Tewas Tertimpa Pohon Tumbang di Perjalanan dari Sawah
Meskipun demikian, lanjutnya, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Khususnya, pada tingkat partisipasi masyarakat.
Makanya, ke depan, tempat dengan potensi kerumunan akan dilakukan penataan secara baik, semisal pasar dan mal.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/gubernur-jawa-tengah-ganjar-pranowo-mengikuti-rapat-evaluasi-ppkm.jpg)