Berita Banyumas
Dinilai Tak Jadi Contoh, Guru di Banyumas Dilarang Pamer Makan Bareng Teman saat WFH
Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, melarang guru menggungah di media sosial, aktivitas di luar pekerjaan saat melakukan work from home.
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, melarang guru menggungah di media sosial, aktivitas di luar pekerjaan saat melakukan work from home (WFH).
Larangan ini disampaikan lewat surat edaran yang diteruskan ke sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Banyumas Irawati mengatakan, larangan tersebut lahir setelah pihaknya mendapati banyak oknum guru keluyuran dan memamerkan foto makan bersama teman-teman kantor saat jam kerja di status WhatsApp.
"Nah, kadang-kadang, ada guru bersama teman-temannya makan di warung, terus foto-foto dijadikan status (WhatsApp)," kata Irawati, dikutip dari Kompas.com, Senin (1/2/2021).
• Tega, Ayah Tiri di Kedungbanteng Banyumas Sebar Foto dan Video Anaknya di Media Sosial
• Jual Obat Penenang dan Pereda Nyeri Tanpa Resep, Warga Kembaran Banyumas Diamankan Polisi
• Warga Binaan Rutan Banyumas Panen Ikan Patin, Winarso: Alhamdulillah Dapat 100 Kilogram
• Lantik TP PKK Kecamatan, Ketua TP PKK Banyumas Minta Kader Jadi Contoh Prokes dan Tak Takut Divaksin
Terkait dengan itu, ia lantas mengingatkan para guru agar tidak memamerkan foto-foto tersebut ke media sosial.
"Kami mengingatkan bapak ibu guru dan jangan suka memamerkan foto-foto lewat status," jelasnya.
Kata Irawati, guru harusnya bisa memberi contoh yang baik kepada masyarakat.
Meski tak diwajibkan berada di kantor, guru harus tetap bekerja di rumah, bukan keluyuran.
"Tapi, kami sulit kontrolnya sehingga sanksi belum bisa kami terapkan. Paling kalau info tertentu kami langsung hubungi kepala sekolah atau lewat korwil untuk ditegur," jelasnya.
Terkait adanya guru yang keluyuran saat jam kerja WFH, membuat Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banyumas, Mustofa angkat bicara.
Kata Mustofa, seharusnya, guru dan tenaga pendidik fokus menyusun strategi belajar daring yang inovatif. Bukan malah keluyuran dan pamer foto di media sosial.
"Dengan adanya pembelajaran daring dan work from home (WFH) seharusnya dimanfaatkan untuk memikirkan bagaimana memberikan metode pembelajaran yang menarik. Bukan malah memamerkan aktivitas di luar itu," katanya.
"Kalau guru apa-apa di-posting saat jam kerja WFH, apalagi kalau itu lagi liburan atau makan di warung, seharusnya nggak perlu," sambungnya.
• Viral, Video Nenek Asal Cilacap Diarak Warga. Tertangkap Mencopet di Pasar Mandiraja Banjarnegara
• Nekat Terobos Hujan Angin, Petani di Wonogiri Tewas Tertimpa Pohon Tumbang di Perjalanan dari Sawah
• 5 Berita Populer: Seniman Kudus Ngadu Bantuan Disunat-Kades Sumbergayam Rembang Dilabrak Warga
• Lapak Pedagang Daging dan Sayur di Pasar Paninggaran Pekalongan Ambruk Diterjang Longsor Talud Jalan
Kata Mustofa, gurunya seharusnya bisa menjadi contoh melalui perilakunya untuk membentuk kepribadian siswa.
"Kalau dari pepatah lama, guru itu digugu lan ditiru. Jangan sampai wagu tur saru," jelasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Kami Mengingatkan Bapak Ibu Guru, Jangan Suka Memamerkan Foto-foto Lewat Status"".