Penanganan Corona
Berstatus Sebagai Penyitas, Bupati Blora Terpilih Dipastikan Tidak Disuntik Vaksin Covid-19
Henny Indriyanti mengatakan, beberkan alasan orang yang pernah positif mengidap virus corona tidak turut disuntik vaksin.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BLORA - Bupati Blora terpilih Arief Rohman dipastikan tidak turut disuntik vaksin tahap pertama.
Hal itu lantaran Arief merupakan bagian dari penyintas Covid-19.
Plt Kepala Dinkes Kabupaten Blora, Henny Indriyanti mengatakan, beberkan alasan orang yang pernah positif mengidap virus corona tidak turut disuntik vaksin.
Itu menurutnya, dikarenakan antibodi sudah terbentuk.
Baca juga: Tunggu Keputusan Resmi Pusat, Tanggapan Pemkab Kebumen Jika PPKM Diperpanjang
Baca juga: Cara Unik di Desa Tanggulangin Kebumen, Pemdes Sediakan Ladang Singkong Buat Warga di Masa Pandemi
Baca juga: Di Cilacap, Pertamina Mulai Produksi BBM Minyak Kelapa Sawit, Namanya D-100 dan Green Avtur
Baca juga: Ardi Ngamuk Saat Berlayar, Kapolres Cilacap: Pelaku Kesal Pacarnya Sering Digoda Rekan Sesama ABK
"Soalnya sudah punya antibodi."
"Jadi antibodinya sudah terbentuk, jadi yang lain terlebih dahulu," ujar Henny kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (23/1/2021).
Mengacu pada sasaran vaksinasi secara nasional, tahap pertama vaksinasi di Kabupaten Blora menyasar pada tenaga medis.
Saat ini, pihaknya sudah menyiapkan sarana dan prasarana vaksinasi, termasuk rantai dingin dalam penyimpanan vaksin.
"Dalam waktu dekat akan kami ambil vaksin di Semarang," ujar Henny.
Sementara itu, Arief membenarkan jika dirinya sebelumnya pernah dinyatakan positif Covid-19.
Karenanya dia absen dari kegiatannya sebagai Wakil Bupati Blora selama hampir sebulan untuk isolasi.
Yakni terhitung sejak pertengahan Desember 2020 sampai pertengahan Januari 2021.
"Saya tidak, kan saya penyintas."
"Vaksin nanti untuk tenaga kesehatan terlebih dahulu," kata Arief. (Rifqi Gozali)
Disclaimer Tribun Banyumas