Berita Kebumen
Cara Unik di Desa Tanggulangin Kebumen, Pemdes Sediakan Ladang Singkong Buat Warga di Masa Pandemi
Warga Desa Tanggulangin, Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen yang sampai saat ini masih tertib menerapkan protokol kesehatan.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - Hampir setahun pandemi Covid-19 melanda, namun penyebaran virus itu masih mengganas hingga sekarang di Indonesia.
Bukannya mereda, kasus positif Covid 19 justru terus meningkat, termasuk angka korban meninggal karenanya.
Sayangnya, sebagian masyarakat justru semakin abai terhadap protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penularan Covid 19.
Baca juga: Tarsan Hilang saat Mencari Ikan di Laut Selatan Kebumen, Perahu yang Ditumpangi Dihantam Obak
Baca juga: Curiga Lampu Rumah Belum Mati Hingga Siang, Warga Adimulyo Kebumen Temukan Sutinah Sudah Tewas
Baca juga: Sembilan Hari PPKM di Kebumen, Warga Dinilai Semakin Tertib, Ini Buktinya
Baca juga: Perbaiki Semua Jalan Rusak di Kebumen, Pemkab Butuh Rp 2,7 Triliun, Ini Rencana Arif Sugiyanto
Lain halnya, warga Desa Tanggulangin, Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen yang sampai saat ini masih tertib menerapkan protokol kesehatan.
Kapolres Kebumen, AKBP Piter Yanottama bersama pejabat utama Polres Kebumen mengunjungi Desa Tanggulangin dan mengecek langsung pelaksanaan protokol kesehatan di sana.
Benar saja, masyarakat tertib menyediakan tempat cuci tangan dan sabun di depan rumah.
Sehingga saat masuk rumah, tangan sudah steril.
Warga juga masih terbiasa mengenakan masker dan menjaga jarak, tentunya dengan pengawasan dari TNI, Polri, serta pemerintah desa setempat.
"Kami berharap seluruh masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan."
"Ini untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19)," jelas AKBP Piter kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (21/1/2021).
Desa Tanggulangin termasuk Desa Tangguh Siaga Covid-19.
Menariknya, bukan hanya disiplin terhadap protokol kesehatan, pemerintah desa bahkan menyiapkan ladang singkong sebagai ketahanan pangan di tengah pandemi.
Program ini jarang dilakukan masyarakat desa lain.
Benar saja, Covid-19 bukan hanya mengancam kesehatan, namun juga melumpuhkan ekonomi hingga ketahanan pangan.
Padahal pangan jadi kebutuhan dasar manusia untuk bertahan hidup.