PSBB Jawa Bali
Ada Wacana PPKM Diperpanjang, Bupati Karanganyar: Kami Pilih Tidak, Kasihan Masyarakat
Pemkab Karanganyar belum memutuskan rencana untuk memperpanjang aturan tersebut dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - Bupati Karanganyar, Juliyatmono belum memutuskan apakah akan memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Juliyatmono menyampaikan, sampai saat ini belum mendapatkan surat yang berisi instruksi untuk memperpanjang PPKM.
Sehingga dia belum memutuskan rencana untuk memperpanjang aturan tersebut dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.
Baca juga: PKL di Karanganyar Dapat Kompensasi Rp 300 Ribu, Patuh Ikuti Aturan Tidak Berjualan Selama PPKM
Baca juga: Mengalami Luka Pendarahan, Emi Ditemukan Terbaring di Gudang Minimarket di Colomadu Karanganyar
Baca juga: Anggit Keliling Naiki Sapi Dihadang Polisi, Ini Ceritanya Saat di Taman Pancasila Karanganyar
Baca juga: Talud Setinggi Tiga Meter Ambrol di Ngargoyoso Karanganyar, Timpa Bagian Belakang Rumah Citro Warno
"Kalau suruh memilih, kami tidak memilih PPKM."
"Ya kasihan masyarakat."
"Justru yang harus disosialisasikan dan diedukasi itu disiplin personal."
"Karena kuncinya kan itu."
"kalau masing-masing tidak disiplin dan tidak ada kontrol terhadap dirinya."
"Sampai kapan pun tidak akan berakhir," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (21/1/2021).
Menurutnya, adanya PPKM harus diukur efektivitasnya, berapa jumlah penambahannya selama aturan diberlakukan.
Namun, efektivitas tersebut baru bisa diukur pasca aturan PPKM yang dimulai pada 11-25 Januari 2021.
Lanjutnya, penambahan kasus yang terjadi selama diberlakukan PPKM lebih dari sepekan merupakan efek dari libur Nataru.
"Setelah ini mesti perlu dievaluasi."
"Apakah harus menambah PPKM atau tidak."
"Kalau saya pribadi suruh memilih, kami memilih tidak melanjutkan PPKM."
"Biarlah masyarakat kembali melakukan aktivitas dan terus dikontrol."
"Yang harus dilakukan disiplin personal dan ini harus masif, dilakukan orang per orang termasuk ASN," ucapnya.
Yuli sapaan akrabnya mengungkapkan, evaluasi PPKM sementara ini secara umum memiliki efektivitas dalam menanamkan kepekaan kepada masyarakat.
Yakni Covid-19 itu nyata dan jumlah kasusnya cukup signifikan serta terus bertambah.
"Sampai jenis kegiatan hajatan saja betul-betul harus disiplin, banyu mili, tidak ada kursi."
"Kalau ini tersosialisasi terus akan menjadi kebiasaan baru."
"Tidak mungkin kan setiap saat kami melakukan PPKM, kurang efektif diperpanjang lagi," pungkasnya. (Agus Iswadi)
Baca juga: Ini Beberapa Rancangan 100 Hari Pertama Program Bupati dan Wakil Bupati Kendal Terpilih
Baca juga: Sah, Pasangan Ngebas Calon Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Kabupaten Semarang Periode 2021-2026
Baca juga: Bupati Blora Terpilih: Tidak Usah Didengar Jika Ada yang Tawarkan Posisi Jabatan Proyek
Baca juga: Bek PSIS Semarang Ini Merespon Liga 1 Tanpa Degradasi: Rawan Match Fixing dan Malah Jadi Lelucon