Berita Nasional
Tertimbun Longsor Susulan di Sumedang, Danramil Cimanggung dan 10 Warga Tewas. 70 Orang Masih Dicari
Kejadian ini menewaskan 11 warga, termasuk Danramil Kecamatan Cimanggung dan personel BPBD Sumedang.
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Longsor terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, Sabtu (9/1/2021). Kejadian ini menewaskan 11 warga, termasuk Danramil Kecamatan Cimanggung dan personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang.
Longsor yang dipicu hujan deras tersebut terjadi dua kali. Longsor pertama terjadi pukul 16.00 WIB. Longsor susulan terjadi pukul 19.30 WIB.
"Longsoran pertama dipicu curah hujan tinggi dan kondisi tanah tidak stabil. Longsor susulan terjadi pada saat petugas masih melakukan evakuasi korban di sekitar area longsoran pertama," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, melalui keterangan tertulis, Minggu (10/1/2021).
Baca juga: Agar Jalan Bisa Padat, Eko Sumbangkan Puing Rumahnya yang Hancur, Dampak Longsor di Banjarnegara
Baca juga: Dampak Longsor di Desa Bantar Banjarnegara Masih Terasa, Begini Cerita Perjuangan Warga Saat Ini
Baca juga: PMI Banjarnegara: Korban Longsor Desa Suwidak Butuh Peralatan Sanitasi, Stok Makanan Menipis
Baca juga: Rumah Tepian Sungai Luk Ulo Makin Terancam Longsor, Pemkab Kebumen Upayakan Pasang Bronjong
Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang per Minggu (10/1/2021) dini hari, ada 18 korban luka dan 11 korban meninggal dunia.
Raditya mengatakan, korban meninggal di antaranya Danramil Kecamatan Cimanggung Kapt Inf Setio Pribadi dan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sumedang.
Saat itu, mereka berada di lokasi untuk merespon longsoran pertama.
Berdasarkan informasi dari BPBD, diperkirakan masih ada sekitar 70 orang tertimbun longsoran susulan.
Pantauan BPBD setempat, korban susulan merupakan petugas gabungan yang sedang melakukan evakuasi dan warga yang menonton di sekitar lokasi.
"Sedangkan kerugian material, data sementara mencatat 1 jembatan dan beberapa jalan terputus akibat longsor," ucap Raditya.
Pusat Pengendalian Operasi BNPB menerima informasi terakhir, pada Sabtu sekitar pukul 23.30 WIB, hujan telah reda.
Hingga tadi malam, tim gabungan masih melakukan proses pencarian dengan menekankan keamanan dan keselamatan tim.
Kebutuhan mendesak saat ini yaitu alat berat untuk memindahkan material longsoran.
Intensitas hujan tinggi pada Sabtu menyebabkan kejadian bencana di beberapa titik wilayah Jawa Barat, seperti di Garut dan kawasan lain di Sumedang.
Baca juga: Pengelola Owabong Group Andalkan Wisatawan Lokal selama PPKM Purbalingga
Baca juga: 5 Berita Populer: Polisi Tangkap Pelaku Jual Beli Landak Banyumas-Daftar 23 Wilayah PSBB di Jateng
Baca juga: Diteror Order Fiktif, Polsek Petanahan Kebumen Kebanjiran Jus, Bakso, Hingga Ayam Geprek
Baca juga: Bawa 53 Penumpang dan 12 Awak, Berikut Kornologi serta Fakta Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182
Kabupaten Sumedang termasuk wilayah dengan potensi bahaya tanah longsor dengan kategori sedang hingga tinggi.
Berdasarkan analisis InaRISK, sebanyak 26 kecamatan teridentifikasi berpotensi bahaya dengan kategori tersebut, sedangkan luas bahaya sekitar 60.872 hektar.