Berita Viral
Springbed Palsu Berisi Kayu dan Kardus Beredar di Pekalongan, Begini Pengakuan Pembuatnya
Video tentang springbed palsu di Pekalongan viral di media sosial belum lama ini. Saat dibongkar, springbed yang dijual terbuat dari kayu dan kardus.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: rika irawati
Riyanto mengaku, dibantu tiga karyawan selama proses produksi.
"Selama dua tahun memulai usaha, baru pertama ini saya mendapat komplain seperti yang viral. Jujur saja repot dan imbasnya, saya sementara tidak memproduksi dulu karena kondisinya juga belum baik," ungkap Riyanto, Rabu (6/1/2021).
Baca juga: Dituntut Hukuman 4 Bulan Penjara terkait Konser Dangdut, Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Wasmad Pasrah
Baca juga: KABAR DUKA, Kepala Dispermades Kabupaten Tegal Tutup Usia setelah Dinyatakan Negatif Covid-19
Baca juga: Cerita Haru Viralnya Pemuda Gali Kuburan di Tegal, Wawan Mengalami Gangguan Saraf
Selama masa pandemi Covid-19, Riyanto mengaku penjualan springbed di tempatnya cenderung sepi. Padahal, biasanya, sebulan, ia bisa menjual sekitar 100 springbed.
"Kalau harga jual springbed dari saya, Rp 150 ribu per buah. Nah, di sales, saya tidak tahu karena mereka yang menentukan," katanya.
Terkait kasus di Pekalongan, Riyanto mengatakan kasus tersebut sudah diselesaikan.
"Sudah selesai, kemarin saya datang ke Polsek Pekalongan Selatan dan membuat surat pernyataan. Ditandatangani oleh saya dan ketiga orang tadi," jelasnya.
Hal ini juga dibenarkan Achmad Sekhemi. Namun, sesuai imbauan Polsek Pekalongan Selatan, untuk sementara, mereka diminta tidak menjual springbed ke wilayah tersebut.
"Kami tidak disarankan berjualan di wilayah Pekalongan dulu tapi kalau di wilayah lain diperbolehkan. Ya, sementara waktu kami tidak berjualan sampai suasana kondusif," katanya.
Sementara, Camat Pangkah Bambang Sihana menuturkan, usaha yang dijalankan Riyanto belum memiliki izin resmi.
"Kalau di sini (Kecamatan Pangkah), yang saya tau, ada dua pembuat kasur yang berizin. Maka, setelah masalah ini, nanti akan kami bina dan sementara waktu, ya tidak beroperasi dulu. Akan kami tertibkan untuk membuat surat izin usaha," tandasnya. (dro/dta)