Berita Jawa Tengah
Pengurus Gereja Pantekosta Temanggung Sediakan Empat Tiket Berbeda, Tiap Misa Berbeda Warna
Ketua Pengurus Gereja Pantekosta Temanggung, Pendeta Iwan Ardianto menjelaskan, pihaknya sengaja mengkonsep 4 tiket yang berbeda.
Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, TEMANGGUNG - Banyak cara yang bisa dilakukan pengurus gereja dalam mengkonsep pelaksanaan Misa Natal di masa pandemi Covid-19.
Seperti halnya pengurus Gereja Pantekosta Indonesia yang berada di Kabupaten Temanggung ini.
Pihak gereja menyediakan 4 tiket yang berbeda untuk 4 kali Misa.
Baca juga: Naik Hingga Dua Kali Lipat, Segini Harga Sayur Mayur Jelang Natal dan Tahun Baru di Temanggung
Baca juga: Polres Temanggung: Usia Janin Bayi yang Dibuang Baru Enam Pekan Pasca Dilahirkan
Baca juga: Ceritakan Suka Duka Santri Melalui Video, Balqis Sabet Juara Favorit Lomba Narasi Temanggungan
Baca juga: Kapolres Temanggung: Tak Cuma Dibubarkan, Warga Terlibat Kerumunan Massa Wajib Jalani Rapid Test
Ketua Pengurus Gereja Pantekosta Temanggung, Pendeta Iwan Ardianto menjelaskan, pihaknya sengaja mengkonsep 4 tiket yang berbeda.
Itu untuk membuat warna yang baru pada tiap-tiap pelaksanaan Misa Natal.
Keempat tiket tersebut masing-masing berwarna hijau untuk pelaksanaan Misa Natal I pada 24 Desember 2020.
Warna merah untuk pelaksaan Misa Natal II pada 25 Desember 2020.
Warna biru untuk pelaksanaan Misa tutup akhir tahun pada 31 Desember 2020, dan warna ungu untuk pelaksanaan Misa awal tahun pada 1 Januari 2021.
Empat tiket warna-warni itu tidak hanya dibuat sebagai pembeda antar ibadah, namun juga mengandung maksud dan tujuan tersendiri.
Pertama, masing-masing tiket hanya dimiliki 300 jemaat yang telah terdaftar untuk mengikuti ibadah secara langsung di gereja.
Jemaat yang hendak mengikuti misa harus membawa tiket sesuai ketentuan agar bisa masuk ke dalam gereja.
Tiket itu juga tidak boleh dipertukarkan atau diperjualbelikan kepada orang lain.
"Jadi jemaat yang mau mengikuti misa langsung harus membawa tiket masing-masing."
"Kalau tiketnya salah, tetap saja tidak bisa masuk," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (25/12/2020).
Kedua, lanjut Iwan, masing-masing tiket mengandung doa dan harapan tersendiri pada setiap ibadahnya.
Tiket Misa I dan II khusus untuk ibadah Natal 2020 bertuliskan The Word Become Flash.
Untuk tiket misa tutup akhir tahun bertuliskan Iman yang Beri Menang.
Sedangkan tiket Misa awal tahun bertuliskan Sempurna dan Segera.

Baca juga: Hasil Rapid Test Antigen di Stasiun Purwokerto: 25 Calon Penumpang Dinyatakan Reaktif
Baca juga: Simbol Kesederhanaan, Gereja Katedral Kristus Raja Purwokerto Bikin Pohon Natal dari Tampah Bekas
Baca juga: Vikasso Beli Sepaket Seharga Rp 3 Juta, Pasutri Edarkan Uang Palsu Saat Berwisata ke Wonosobo
Bagi jemaat yang tidak mendapatkan tiket dapat mengikuti misa secara daring melalui live streaming di kanal Youtube Gereja Pantekosta.
"Kami konsep hanya 300 jemaat tiap kali Misa dari total kapasitas 1.200 orang."
"Kami juga sediakan lorong disinfektan portal menggunakan sinar ultraviolet (UV), juga disediakan 3 pintu keluar untuk menghindari adanya desak-desakan," ujarnya.
Kapolres Temanggung, AKBP Benny Setyowadi menuturkan, pihaknya menerjunkan 250 personel gabungan untuk membantu pengamanan ibadah Natal 2020 hingga awal 2021.
Tidak hanya itu, guna menjamin keamanan para jemaat yang akan mengikuti Misa di gereja, Polres Temanggung menerjunkan Brimob untuk melalukan sterilisasi gereja setiap hari.
Sterilisasi dimaksudkan untuk menjamin keamanan jemaat dari ancaman teror maupun bahaya yang tidak diinginkan.
"Mudah-mudahan kondisinya terus kondusif sehingga ummat kristiani bisa merayakan Natal secara aman dan nyaman."
"Setiap waktu, anggota kepolisian akan berkeliling mengontrol situasi dan kondisi di Kabupaten Temanggung," terangnya. (Saiful Ma'sum)
Baca juga: Ini Pesan Natal Romo Markus Juhas Irawan Buat Umat Katolik di Kota Tegal
Baca juga: Libur Nataru, Sudah Mulai Terlihat Peningkatan Jumlah Penumpang di Stasiun Tegal
Baca juga: Horor, Pelanggar Prokes Dimasukkan ke Keranda Jenazah, Operasi Yustisi Gabungan di Purbalingga
Baca juga: Minimalisir Penumpukan Sampel Swab, Dinkes Purbalingga Wacanakan Penggunaan Rapid Test Antigen