Berita Banyumas
Amblesnya Makin Dalam Saat Banjir, Terdeteksi Tahun Lalu, Pergerakan Tanah di Karanglewas Banyumas
Pergerakan tanah tahun ini terjadi saat aliran Sungai Logawa yang berada jauh di bawah permukiman warga banjir, beberapa waktu lalu.
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Fenomena tanah bergerak terjadi di Dusun Semaya RT 06 RW 06, Desa Sunyalangu, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas.
Akibatnya, sembilan rumah warga di dusun tersebut rusak.
Bagian tembok dan lantai rumah retak-retak.
Baca juga: Dinding Mulai Retak, 12 Rumah di Pinggir Sungai Logawa Semaya Banyumas Terancam Longsor
Baca juga: Kebakaran Hanguskan Pabrik Pengolahan Kayu di Banyumas, Api Bersumber dari Ruang Oven
Baca juga: Residivis Curi Motor di Banyumas, Uang Hasil Penjualan Digunakan Beli HP untuk Belajar Daring Anak
Baca juga: Tipu Korban Lewat Modus Jual Emas Murah, Warga Gancang Banyumas Ini Dibekuk Polsek Ajibarang
Selain itu, area kebun di belakang rumah juga amblas hingga satu meter.
Kiwen (63), warga setempat mengatakan, fenomena tersebut sebenarnya telah terjadi sejak 2019.
Namun, memasuki hujan tahun ini, retakan tembok rumah semakin parah.
"Rumah punya anak saya retak-retak sejak tahun kemarin, tapi tahun ini semakin parah."
"Sekarang ada sekira sembilan rumah yang rusak, dapurnya njeblos (ambles)," kata Kiwen seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (11/12/2020).
Warga lainnya, Agus (30) mengatakan, pergerakan tanah tahun ini terjadi saat aliran Sungai Logawa yang berada jauh di bawah permukiman warga banjir, beberapa waktu lalu.
"Area kebun amblesnya semakin dalam waktu ada banjir."
"Tahun kemarin bagian bawah, terus sekarang tanah yang di atasnya juga ambles."
"Amblesnya lebih dari satu meter," ujar Agus.
Sementara itu Kepala Dusun Semaya, M Yunus mengatakan, pemerintah desa setempat telah mengalokasikan anggaran untuk menangani pergerakan tanah di wilayah tersebut.
Yunus mengatakan, rencananya akan dibuat saluran air di belakang permukiman warga yang berbatasan dengan kebun.
"Kami sudah menganggarkan untuk pembuatan saluran air di belakang permukiman warga."