Penanganan Corona

Covid-19 Meluas di Purbalingga, Peserta Pengajian Semua Positif, Begini Cerita Mereka Bisa Tertular

Seusai klaster pabrik seiring ditemukannya sejumlah karyawan positif, kini lahir klaster pengajian dan pertemuan warga di Padamara, Purbalingga.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/KHOIRUL MUZAKKI
ILUSTRASI - Pelaksanaan rapid test untuk KPPS dan Linmas oleh petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga, Kamis (12/11/2020). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Kasus positif Covid-19 Kabupaten Purbalingga meningkat dalam beberapa hari terakhir ini.

Di antara pemicunya adalah munculnya beberapa klaster baru dengan tambahan kasus cukup signifikan.  

Belum lama muncul klaster pabrik seiring ditemukannya sejumlah karyawan positif, kini lahir klaster pengajian dan pertemuan warga di Kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalingga. 

Baca juga: Pamit Menggembalakan Bebek, Warga Makam Purbalingga Ditemukan Tewas di Sawah

Baca juga: Debat Pilkada Kabupaten Purbalingga, Paslon Dilarang Bawa Pendukung

Baca juga: Biar Tidak Terkesan Gajian, Tahun Depan Ada Batasan Tahun Penerimaan PKH, Termasuk Purbalingga

Baca juga: Warga Protes Isolasi Karyawan Pabrik Positif Covid-19 di Purbalingga Dilakukan di Kos

Sebanyak 52 warga Desa Karanggambas, Kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalingga terpapar Covid-19.  

Sekretaris Desa Karanggambas, Widianto membenarkan bila ada 52 warga di desanya yang dinyatakan positif Covid-19.

Ini diketahui dari hasil swab test oleh Dinkes Kabupaten Purbalingga terhadap warga hasil tracing pasien positif Covid-19.

“Total sampai saat ini, ada 52 warga yang positif,” katanya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (23/11/2020).

Kemunculan klaster baru ini berawal dari terdeteksinya seorang pasien positif yang memiliki riwayat perjalanan dari luar kota.

Widianto mengungkapkan, sebelum diketahui positif, pria itu sempat mengeluh sakit dan dilarikan ke Puskesmas.

Di fasilitas kesehatan itu, ia sempat opname selama dua hari.

Pasien itu lantas dirujuk ke rumah sakit Purbalingga karena butuh perawatan intensif.

“Di rumah sakit, yang bersangkutabn diswab dan dinyatakan positif Covid-19,” katanya.

Seperti dilakukan pada pasien positif lain, Dinkes lantas melakukan tracing kepada orang-orang yang sempat kontak langsung dengan pasien.

Ibu pasien yang tinggal serumah turut diperiksa hingga dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.

Tracing pun semakin meluas.

Baca juga: Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19, Rusunawa dan GOR Difungsikan Tempat Isolasi Pasien di Kota Tegal

Baca juga: Tambahan Ruang Isolasi Pasien Covid-19 Mulai Disiapkan, Antisipasi Lonjakan Kasus di Salatiga

Baca juga: Disebut Karena Pandemi, Lahan di Temanggung yang Ditanami Bawang Putih Cuma 225 Hektare

Baca juga: Seluruh Wisata Air Belum Juga Dibuka, Ini Alasan Disparbud Kabupaten Wonosobo

Rupanya, ibu tersebut sempat mengikuti pengajian rutin hari Jumat bersama ibu-ibu lain sedesanya, sekira 2 minggu lalu.

Tak ayal, 35 anggota pengajian yang sempat satu majelis dengan pasien itu jadi sasaran tracing petugas.

Mereka dites usap dan hasilnya pun mengejutkan.

Seluruhnya atau 100 persen, kata Widianto, terkonfirmasi positif Covid-19.

“100 persen positif atau ada 35 orang,” katanya.

Tracing tidak berhenti di situ.

Seorang mantri atau perawat yang sempat memeriksa pasien pertama pun turut dites usap.

Ibu dan pembantunya yang tinggal serumah pun turut diperiksa.

Hingga ketiganya dinyatakan terkonfirmasi positif Covid 19.

Mantri tersebut sempat mengikuti pertemuan warga di lingkungan tempat tinggalnya.

Sebanyak 20 warga yang hadir dalam pertemuan itu kemudian dites usap.

“Hasilnya 10 orang positif,” katanya.

Selain mereka yang mengikuti tes usap massal, ada pula warga yang menjalani tes usap secara mandiri di Puskesmas Padamara.

Total, hingga saat ini, terdapat 52 warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Pihaknya masih menunggu hasil tes usap sekira 50 warga lainnya.

Saat ini, warga positif menjalani karantina di rumah secara mandiri.

Mereka menjalani isolasi mandiri karena ruang isolasi di fasilitas kesehatan milik pemerintah rata-rata telah penuh.

Meski begitu, kondisi mereka terus dipantau baik oleh Dinkes maupun pemerintah desa melalui Satgas Covid-19 setempat.

“Pasien ada yang bergejala, sesak napas, dan hilang daya penciuman,” katanya. (Khoirul Muzakki)

Disclaimer Tribun Banyumas

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Baca juga: Enam Kluster Pariwisata Dikembangkan Bertahap di Batang, Contohnya Alun-alun Kecamatan Bawang

Baca juga: Wujud Empati, Pemkab dan Kodim Banjarnegara Kirim Bantuan Buat Warga Terdampak Banjir di Cilacap

Baca juga: DPRD Jateng: Belasan Terminal Tipe B Kondisinya Semakin Memprihatinkan

Baca juga: Polisi Bubarkan Paksa Pentas Kuda Lumping di Kemranjen Banyumas: Izin Awal Hanya Hajatan

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved